Menurut data Kemenkes RI, kasus dengue di Indonesia secara umum paling banyak terjadi pada golongan umur 14-44 tahun, yaitu sebanyak 39,96 persen dan umur 5-14 tahun yaitu sebanyak 35,61 persen.
“Gejala yang dapat dirasakan saat terkena infeksi virus dengue, demam mendadak tinggi disertai sakit kepala dan linu atau nyeri pada otot dan tulang.
"Apabila tidak segera dipastikan penyebabnya, maka akan menyebabkan komplikasi seperti syok atau perdarahan. Bahkan dapat menyebabkan kematian,” kata Dr. dr. Erni Juwita Nelwan, PhD, SpPD-KPTI, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Penyakit Tropik Infeksi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia - RS Cipto Mangunkusumo.
“Oleh karena itu, penting sekali seluruh lapisan masyarakat untuk melakukan upaya pencegahan dengue, melalui 3M plus, hingga vaksinasi dengue” tambah Dr. Erni dalam acara diskusi media bertema “Waspada Penyebaran Dengue di Tengah Musim Hujan”, yang dihadiri PARAPUAN, Senin (17/10/2022).
Sebagai perusahaan biofarmasi berbasis-nilai, penelitian dan pengembangan (R&D), Takeda menghadirkan inovasi pencegahan dengue yakni Vaksin Dengue Tetravalen yang telah disetujui oleh BPOM RI.
“Takeda merasa bersyukur dan bangga karena inovasi pencegahan dengue kami, yaitu Vaksin Dengue Tetravalen, telah resmi mendapatkan persetujuan dari BPOM RI. Hal ini merupakan wujud nyata komitmen Takeda untuk turut serta mendukung upaya pemerintah menuju zero dengue death pada 2030,” kata Dr. Goh Choo Beng, Head of Medical Affairs Takeda Asia-Pacific.
Vaksinasi Dengue bagi Anak-anak
Pada anak, yakni rentang usia 5-14 tahun, gejala yang dialami juga tak ubahnya orang dewasa.
Baca Juga: Masuk Musim Peralihan, Ini 4 Cara Cegah Demam Berdarah Dengue