Parapuan.co - Kawan Puan, kamu yang punya anak balita mungkin sudah menetapkan rutinitas untuk si kecil.
Misalnya pukul berapa mereka mandi, apa yang dilakukan setelah mandi, jam tidur siang, mandi sore, makan, dan sebagainya.
Namun, di antara rutinitas itu tentu saja ada kegiatan "dadakan" yang mungkin juga dilakukan anak.
Contohnya bermain dengan kakek/nenek, jalan-jalan ke taman, membaca buku, dan lain-lain di luar rutinitas utama.
Kegiatan-kegiatan tadi tidak dilakukan setiap hari, sehingga balita perlu menyesuaikan diri jika ada transisi.
Seperti transisi antara waktu bermain ke waktu mandi, makan malam ke waktu tidur, jalan-jalan ke jam makan, dan sebagainya.
Nah, bagaimana agar anak tidak rewel ketika melewati masa transisi setelah sesaat keluar dari rutinitasnya?
Berikut beberapa hal yang bisa kamu lakukan seperti mengutip akun Instagram pakar parenting Sharon Mazel!
1. Berikan Peringatan
Baca Juga: Tak Perlu Bingung, Lakukan 6 Hal Ini Jika Anak Balitamu Picky Eater
Pertama, kamu bisa memberikan peringatan kepada anak bahwa aktivitas yang dilakukannya mesti segera diselesaikan.
Bilang padanya bahwa ia harus melakukan aktivitas lain, misalnya karena waktu sudah hampir larut.
Contoh: "Sekali lagi saja ya main prosotannya, sudah waktunya pulang, sayang!"
2. Beri Tahu Jadwalnya
Alih-alih memaksa anak pulang saat ia sedang asyik bermain, beri tahu agenda mereka selanjutnya.
Kamu bisa mengatakan, "Kita akan pulang setelah ini, lalu kamu mandi, makan malam, dan tidur."
3. Lakukan Sambil Bercanda
Saat meminta anak untuk mengubah aktivitasnya, lakukan sambil bercanda atau dengan sesuatu yang menyenangkan.
Misalnya menyuruh anak bernyanyi sambil mengucapkan selamat tinggal pada wahana di taman bermain.
Baca Juga: Kenali 3 Alasan Umum Anak Balita Berbohong dan Cara Mengatasinya
Contoh: "Yuk nyanyi lagu sampai jumpa taman bermain sebelum pulang!"
4. Bawa Objek Mainan
Bila kamu membawa anak liburan, untuk mengajaknya pulang kamu bisa menawarkan untuk membawa objek mainan dari lokasi.
Misalnya, "Adek mau mengambil kerang-kerang ini untuk dibawa pulang supaya bisa memainkannya dalam perjalanan?"
5. Tawarkan Pilihan
Berikutnya, kamu bisa menawarkan pilihan pada anak untuk transisi kegiatan di mana ia dapat melakukan apa yang disukainya.
Yaitu dengan mengucapkan, "Sayang mau membaca buku sebelum atau sesudah makan siang?"
6. Akui dan Validasi
Kalau anak menunjukkan ekspresi ia belum ingin menyudahi kegiatannya, kamu harus terlebih dulu memvalidasi perasaan mereka.
Hal ini bisa membantu mereka untuk bisa lebih memahami masa transisi dari satu aktivitas ke aktivitas lain.
"Ibu tahu kamu enggak mau berhenti main, dan kamu sedih sekarang."
Setelah itu, kamu dapat mengatakan hal-hal seperti di poin-poin sebelumnya.
Tidak sulit kan, Kawan Puan? Mudah-mudahan informasi di atas berguna dan dapat membantumu lebih memahami buah hati, ya.
Baca Juga: Jumlah Kata yang Bisa Diucapkan Anak 1-3 Tahun, Kawan Puan Sudah Tahu?
(*)