Imbauan IDAI Terkait Gangguan Ginjal Akut pada Anak, Hindari Dulu Obat Sirup Paracetamol

Ericha Fernanda - Rabu, 19 Oktober 2022
Gangguan ginjal akut pada anak.
Gangguan ginjal akut pada anak. Prot Tachapanit

Parapuan.co - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) memberikan imbauan kepada fasilitas pelayanan kesehatan dan masyarakat terkait gangguan ginjal akut pada anak.

Pasalnya, gangguan ginjal akut progresif atipikal (GgGAPA) pada anak sudah mencapai 192 kasus hingga 18 Oktober 2022.

IDAI juga menganjurkan orang tua untuk menghindari pemberian obat sirup paracetamol bagi anak yang mengalami demam sebagai bentuk kewaspadaan terhadap gangguan ginjal akut.

"Dugaan dari Gambia, Afrika, ada kandungan dietilen glikol dan etilen glikol pada sirup obat. Untuk kewaspadaan dini, kita hindari dulu obat sirup sambil diawasi ada tidaknya obat itu di Indonesia," kata Ketua IDAI dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K), dalam siaran langsung Instagram IDAI, Selasa, (18/10/2022).

Lebih lanjut, IDAI mengimbau para tenaga kesehatan dan masyarakat sebagai antisipasi gangguan ginjal akut, yakni:

Bagi Tenaga Kesehatan dan Rumah Sakit

1. Tenaga kesehatan menghentikan sementara peresepan obat sirup yang diduga terkontaminasi etilen glikol atau dietilen glikol sesuai hasil investigasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dan juga Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

2. Bila memerlukan obat sirup khusus, misalnya obat antiepilepsi atau lainnya yang tidak dapat diganti sediaan lain, konsultasikan dengan dokter spesialis anak atau konsultan anak.

3. Jika diperlukan, tenaga kesehatan dapat meresepkan obat pengganti yang tidak terdapat dalam daftar dugaan obat terkontaminasi atau dengan jenis sediaan lain seperti suppositoria atau obat puyer dalam bentuk monoterapi.

Baca Juga: Kemenkes Terbitkan Pedoman Penanganan Gangguan Ginjal Akut pada Anak

4. Peresepan obat puyer monoterapi hanya boleh dilakukan oleh dokter dengan memperhatikan dosis berdasarkan berat badan, kebersihan pembuatan, dan tata cara pemberian.

5. Tenaga kesehatan diimbau untuk melakukan pemantauan secara ketat terhadap tanda awal gangguan ginjal akut, baik rawat inap atau rawat jalan.

6. Rumah sakit mengingatkan kewaspadaan deteksi dini dan secara kolaboratif mempersiapkan penanganan kasus gangguan ginjal akut.

Bagi Masyarakat

1. Masyarakat untuk sementara waktu tidak membeli obat bebas tanpa rekomendasi tenaga kesehatan sampai didapatkan hasil investigasi menyeluruh oleh Kemenkes dan BPOM.

2. Masyarakat hendaknya tetap tenang dan waspada terhadap gejala gangguan ginjal akut seperti berkurangnya atau tidak adanya buang air kecil (BAK) secara mendadak.

3. Orang tua sebaiknya mengurangi aktivitas anak-anak, khususnya balita, terutama yang memaparkan risiko infeksi seperti kerumunan, ruang tertutup, dan tidak menggunakan masker.

Jika orang tua dan tenaga kesehatan memiliki pertanyaan tentang gangguan ginjal akut, silakan menghubungi Hotline IDAI (hanya menerima chat): +62 888 1999 666.

Layanan terbuka mulai pukul 09.00 sampai 13.00 WIB, akan dibalas dalam jangka waktu maksimal 3x24 jam.

Jadi, itulah penjelasan tentang imbauan IDAI terkait gangguan ginjal akut pada anak ya, Kawan Puan.

Baca Juga: 131 Anak Indonesia Alami Gangguan Ginjal Akut Misterius, Kenali Gejalanya

(*)

Sumber: IDAI
Penulis:
Editor: Rizka Rachmania


REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja