Pada tahapan ini, pengemudi remaja hendaknya sudah bisa berbelok kanan-kiri, pindah gigi, hingga menghentikan kendaraan.
3. Berinteraksi dengan Pengemudi Lain
Ketiga, pengemudi remaja mesti belajar cara mengoperasikan kendaraan dengan aman bersama pengemudi lain.
Di tahap ini, remaja sudah belajar memarkir, berpapasan dengan kendaraan lain atau pejalan kaki, dan hal lain di lingkungan mereka.
Keterampilan ini bisa dipelajari di jalan perumahan atau jalanan yang lengang.
Kompetensi yang mestinya sudah dikuasai pada tahap ini ialah menavigasi saat melalui persimpangan, persimpangan empat arah, dan pemberhentian dua arah.
4. Parkir dan Melakukan Belokan
Memarkir kendaraan di tempat parkir umum tidaklah mudah, apalagi bagi remaja yang belum terampil mengemudi.
Memarkir mobil butuh keterampilan khusus karena biasanya tak hanya harus bisa haluan, tapi mencari celah untuk keluar masuk tanpa menyenggol kendaraan lain.
Baca Juga: Mengelola Uang hingga Emosi, Ini Keterampilan Hidup yang Harus Dimiliki Remaja
Pada tahap ini, keterampilan yang dikuasai meliputi putaran U, memarkir di tempat yang menanjak, serta masuk dan keluar dengan aman di tempat parkir 90 derajat.
5. Keterampilan Lanjutan
Tahap berikutnya, pengemudi remaja bisa mempelajari keterampilan lanjutan dalam mengemudikan kendaraan.
Di tahap ini, semuanya bergantung apakah pengemudi remaja ingin meningkatkan keterampilan mengemudinya atau tidak.
Jika iya, pengemudi remaja mestinya belajar cara berkendara aman di malam hari, di jalanan licin atau saat hujan, di jalan tol dan bebas hambatan, serta tetap menjaga jarak aman dengan kendaraan lain.
Itu dia informasi usia ideal anak remaja belajar mengemudi dan tahap-tahapnya. Semoga bermanfaat, ya!
(*)