Parapuan.co- Dalam rangka Hari Osteoporosis Sedunia yang jatuh pada tanggal 20 Oktober 2022, Anlene menggelar acara edukasi publik dan pemeriksaan kesehatan massal pada kepadatan tulang, sendi dan otot, di sejumlah titik.
Osteoporosis merupakan salah satu jenis penyakit yang sangat membutuhkan perhatian serius.
Secara medis, osteoporosis adalah kondisi muskuloskeletal (tulang, sendi, dan otot) kronis yang ditandai dengan penurunan kepadatan, kualitas, dan kekuatan tulang yang meningkatkan risiko patah tulang.
Hal itu tentu dapat memengaruhi kegiatan sehari-hari dan mengganggu mobilitas konsumen.
Melansir dari rilis pers yang diterima oleh PARAPUAN, diketahui setidaknya ada 19,7% dari seluruh masyarakat Indonesia menderita osteoporosis.
Bahkan satu dari tiga wanita dan satu di antara lima pria di atas usia 50 tahun mengalami osteoporosis.
Selain itu, menurut data yang disampaikan oleh World Health Organization (WHO), osteoporosis adalah silent disease yang dapat mengancam masa tua nanti.
Maka dari itu, perlu ada upaya pencegahan secara dini dan edukasi yang konsisten berupa pemeriksaan kesehatan rutin pada kepadatan tulang, sendi, dan otot kepada kelompok masyarakat usia 40 tahun ke atas agar terhindar dari osteoporosis.
Meski bukan penyakit menular, Osteoporosis masih menjadi penyebab kematian tertinggi dan menjadi beban, baik bagi pasien, keluarganya, dan negara.
Baca juga: Kenali Gejala Juvenile Osteoporosis, Gangguan Tulang yang Terjadi pada Anak
"Saya berharap agar dalam waktu mendatang kita tetap dapat berkontribusi dalam upaya preventif, sejalan dengan upaya kesehatan yang ada pada pemerintah. Kiranya mulai hari ini, kita diberikan kemudahan dan keberhasilan atas segala upaya yang kita lakukan sehingga kita dapat bersama-sama Ayo Kita Tingkatkan Kesehatan Tulang, tema Hari Osteoporosis Nasional, dan step up your bone health," ujar dr. Ari Setyaningrum, SpKO Ketua Tim Kerja Kesehatan Olahraga, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia selaku saat memberi sambutan di acara tersebut.
Kegiatan yang rencananya akan diadakan secara gratis di Jakarta, Bandung, Medan, dan Surabaya mulai dari bulan Agustus hingga Desember 2022 ini, menargetkan 11.000 partisipan orang dewasa di atas 40 tahun dan lansia.
dr. Ari Setyaningrum, SpKO juga menyampaikan bahwa Osteoporosis dapat dicegah dengan lima preventif, yakni:
1) Meningkatkan aktivitas fisik
Setiap orang disarankan untuk melakukan aktivitas fisik setidaknya 30 menit per hari sebanyak 3 kali seminggu dengan mengombinasikan aspek aerobik, kelenturan, dan keseimbangan tubuh.
2) Mengkonsumsi makanan bergizi untuk mencukupi kebutuhan nutrisi harian
3) Mendapatkan paparan sinar matahari yang cukup setiap hari.
4) Menghindari gaya hidup tidak sehat seperti merokok.
Baca juga: Rentan Dialami Perempuan, Kenali Gejala dan Penyebab Osteoporosis
5) Mewaspadai faktor risiko seperti riwayat keturunan, penyakit lain, penggunaan obat-obatan jangka panjang, menopause dini, dan penurunan tinggi badan yang signifikan.
Selain itu, dr. Lily Indriani Octovia, MT, M.Gizi, SpGK(K) selaku Sekretaris Jenderal Perhimpunan Osteoporosis Indonesia (Perosi) menyampaikan kunci kesehatan tulang, sendi, dan otot.
“Kunci dari kesehatan tulang, sendi, dan otot adalah tetap bergerak aktif dan pemeriksaan kesehatan rutin. Pada dasarnya, osteoporosis biasanya menunjukkan gejala seperti sakit punggung yang parah, kehilangan tinggi badan, atau membungkuknya tulang belakang," ujar dr. Lily.
"Oleh karena itu, pemeriksaan kepadatan tulang, sendi, dan otot penting untuk dilakukan. Saya sangat mengapresiasi edukasi massal hari ini,” tambahnya.
Kemudian dr. Lily mengajak khalayak untuk mengonsumsi kalsium, protein, dan kolagen secara harian penting untuk dikonsumsi oleh kelompok usia di atas 40 tahun.
(*)