Parapuan.co - Liz Truss mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Perdana Menteri Inggris hari ini, Kamis (20/10/2022), waktu setempat.
Pengunduran diri Liz Truss dilakukan setelah gejolak keuangan dan inflasi di Inggris, hingga mundurnya dua orang menteri dari pemerintahannya.
Pernyataan pengunduran diri Liz Truss diumumkan setelah ia bertemu dengan Graham Brady di Downing Street.
Truss mengatakan ketika awal terpilih sebagai PM Inggris, visinya adalah menerapkan pajak rendah dengan pertumbuhan ekonomi tinggi pasca Brexit. Namun, ia merasa gagal.
"Saya menyadari bahwa, mengingat situasinya, saya tidak dapat menyelesaikan mandat ketika saya dipilih oleh Partai Konservatif.
"Oleh karena itu saya telah berbicara dengan Yang Mulia Raja, bahwa saya mengundurkan diri sebagai pemimpin Partai Konservatif," kata Truss, seperti dikutip PARAPUAN dari The Guardian.
Liz menegaskan bahwa akan ada pemilihan pemimpin baru yang akan diselesaikan dalam sepekan ke depan.
Ia juga memastikan bahwa rencana fiskal akan tetap dilakukan, demi menjaga stabilitas ekonomi dan keamanan nasional.
"Saya akan tetap menjadi perdana menteri sampai penggantinya dipilih," ungkapnya.
Baca Juga: Profil dan Perjalanan Karier Politik Perdana Menteri Inggris Liz Truss
Beberapa waktu lalu, PARAPUAN telah membahas mengenai profil dan perjalanan karier politik Liz Truss.
Liz Truss terpilih menjadi Perdana Menteri Inggris menggantikan Boris Johnson, yang mengundurkan diri Juli lalu karena serangkaian skandal.
Berhasil mengalahkan rivalnya Rishi Sunak, Liz Truss menjadi PM perempuan ketiga di Inggris setelah Margaret Thatcher dan Theresa May.
Perempuan berusia 47 tahun itu terpilih menjadi anggota Parlemen pada tahun 2010, dan dalam waktu relatif singkat berhasil memantapkan diri di bidang politik.
Dia telah menjabat di bawah tiga pemerintahan perdana menteri, di beberapa kabinet berbeda.
Profil dan Latar Belakang Pendidikan
Perempuan dengan nama lengkap Mary Elizabeth Truss lahir pada 26 Juli 1975.
Ayahnya adalah seorang profesor di salah satu universitas, sementara ibunya merupakan perawat sekaligus guru.
Ia menempuh studi filsafat, politik dan ekonomi di Universitas Oxford, yang merupakan gelar pilihan para elit politik Inggris.
Baca Juga: Profil Suella Braverman, Mendagri Inggris yang Undur Diri Usai Salah Kirim Email
Perjalanan Karier
Setelah lulus kuliah, Truss bergabung dengan Partai Konservatif dan menjadi anggota parlemen pada tahun 2010 mewakili South West Norfolk.
Dia menjabat di sejumlah posisi pemerintahan di bawah kepemimpinan PM David Cameron.
Saat referendum keluarnya Inggris dari Uni Eropa atau Brexit pada 2016 lalu, Truss adalah salah satu yang berada di posisi 'Remain'.
Kemudian di bawah pemerintahan PM Theresa May, Truss sempat menjabat sebagai Menteri Kehakiman, dan menjadi Chief Secretary Menteri Keuangan.
Setelah pengunduran diri May, di bawah kepemimpinan Boris Johnson, dia menjabat sebagai Menteri Perdagangan Internasional.
Ia lalu dipercaya menjadi Menteri Luar Negeri, yang masih ia jabat sebelum akhirnya menjadi perdana menteri terpilih.
Sejumlah jabatan pemerintahan ini yang menjadikan Truss sebagai salah satu anggota kabinet terlama dan paling senior di pemerintahan Konservatif.
Truss adalah perdana menteri perempuan ketiga di Inggris setelah Margaret Thatcher dan Theresa May.
Namun baru 45 hari menjabat, Liz Truss pun mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Perdana Menteri Inggris. (*)
Baca Juga: Profil Kate Middleton, Diwarisi Gelar Princess of Wales Menggantikan Putri Diana