Parapuan.co - Kasus KDRT yang dialami Lesti Kejora belum benar-benar berakhir meski laporan atas Rizky Billar sudah dicabut dan statusnya tak lagi sebagai tersangka.
Banyak penggemar yang bisa dibilang tidak sependapat dengan keputusan Lesti saat mencabut laporan dan memaafkan Rizky Billar.
Terkait keputusan Lesti, Halimah selaku praktisi parenting menjelaskan kondisi psikis yang mungkin dialami pedangdut tersebut.
Kondisi tersebut bernama trauma bonding yang membuat korban KDRT sulit untuk melepaskan ikatan dari pelaku, terlebih jika pelaku adalah suaminya.
Selain trauma bonding, situasi yang dialami Lesti Kejora juga dikaitkan dengan sindrom stockholm.
Hal ini sempat diungkap oleh psikolog Analisa Widyaningrum saat menjadi bintang tamu di sebuah siaran langsung yang dibawakan Raffi Ahmad dan Irfan Hakim pada Selasa (18/10/2022) lalu.
Mengutip dari Healthline.com, sindrom stockholm didefinisikan sebagai respons psikologis yang terjadi ketika korban kekerasan merasa mempunyai ikatan emosional dengan penculik atau penyiksanya.
Kondisi ini dinamakan sindrom stockholm setelah merujuk pada apa yang dialami sandera dari sebuah perampokan bank di Stockholm, Swedia.
Pada 1973 silam, dua orang laki-laki menyandera empat orang selama 6 hari. Akan tetapi setelah dibebaskan, para sandera menolak bersaksi melawan penculik mereka.
Baca Juga: Kenali Sindrom Stockholm yang Bikin Kamu Rela Alami KDRT dari Pasangan