Parapuan.co - Kelebihan berat badan atau obesitas dapat menyebabkan masalah kesuburan dan reproduksi karena mempengaruhi hormon.
Obesitas juga dapat menempatkan seseorang pada risiko kesehatan seperti kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, diabetes, dan penyakit jantung.
Dr. Aparna Govil Bhasker, ahli bedah bariatrik dan laparoskopi di Currae Hospitals, India, mengatakan bahwa perempuan obesitas lebih mungkin mengalami masalah kesuburan dan menstruasi tidak teratur.
Kaitan Obesitas dan Menstruasi Tidak Teratur
"Obesitas sering dikaitkan dengan menstruasi tidak teratur atau siklus anovulasi, yaitu saat menstruasi benar-benar berhenti," katanya, mengutip Healthshots.
Ia melanjutkan, "Obesitas juga membuat menstruasi datang lebih awal atau terlambat. Alirannya bisa lebih berat atau lebih ringan dari biasanya."
Lebih lanjut, Dr. Aparna menyebutkan bahwa perempuan obesitas berisiko mengalami resistensi insulin yang dapat menyebabkan sindrom polikistik ovarium (PCOS).
Sindrom polikistik ovarium (PCOS) adalah ketidakseimbangan hormon yang menyebabkan sel telur tidak berkembang secara normal.
"Kondisi ini meningkatkan kadar hormon luteinizing, leptin, insulin, estrone, trigliserida, dan lipoprotein densitas sangat rendah, yang dapat menyebabkan infertilitas," jelas Dr. Aparna.
Baca Juga: Puan Talks: Dokter Spesialis Ungkap Obesitas Salah Satu Penyebab PCOS, Kok Bisa?