Parapuan.co - Kawan Puan sudah mencoba berbagai cara mendisiplinkan anak dan selalu gagal?
Padahal, kamu sudah mempraktikkan cara dari para pakar parenting, praktisi, influencer, dan sebagainya.
Namun, setiap cara yang kamu coba malah membuatmu kecewa karena anak tetap sulit didisiplinkan.
Ternyata ada sejumlah hal yang mungkin menjadi penyebab mengapa caramu mendisiplinkan anak selalu gagal.
Apa saja? Berikut penjelasan lengkapnya sebagaimana dikutip dari iMom!
1. Batasan Waktu atau Time Out
Bagi sebagian orang tua, menetapkan batasan waktu untuk anak menjadi salah satu cara untuk membuat mereka paham suatu kegiatan tidak bisa dilakukan terus-menerus.
Akan tetapi kalau cara ini tidak berhasil pada anakmu, bisa jadi anakmu membutuhkan kebalikan dari teknik time out.
Batasan bisa membuat otak anak mengalami lonjakan hormon yang justru membuatnya merasa stres.
Baca Juga: Jangan Terlalu Dibatasi, Ternyata Bermain Banyak Manfaatnya untuk Anak, Loh!
Sebaiknya, berikan kebebasan dan tetap awasi anak karena toh mereka tidak akan melakukan suatu kegiatan sepanjang hari.
Atau, kamu juga bisa meminta anak melakukan hal lain sebagai pengalih perhatian ketimbang menyuruhnya berhenti.
2. Berteriak dan Mengomel
Setiap ibu tentu pernah berteriak dan mengomeli anak-anaknya. Misalnya mengatakan, "Berapa kali ibu bilang untuk tidak meletakkan handuk di kasur?"
Ketahuilah, mendisiplinkan anak dengan berteriak dan mengomel tidak akan membuatnya menuruti kita.
Alih-alih mengajarkannya tanggung jawab, berteriak dan mengomel malah membuat mereka semakin membangkang.
Datangi anak dan bicara dengan lembut sambil menatap mata mereka jika kamu ingin mendisiplinkannya.
3. Menetapkan Aturan Ketat
Cara mendisiplinkan anak dengan menetapkan peraturan yang terlalu ketat sering kali akan gagal.
Baca Juga: 5 Aturan Penting dalam Mengkritik Anak yang Orang Tua Perlu Tahu
Cara semacam itu dapat membuat anak merasa terancam, cemas, dan takut mereka bakal mendapat hukuman.
Aturan boleh saja diberikan, tetapi terlalu banyak dan ketat malah tidak baik untuk anak lo, Kawan Puan.
4. Membuang Mainan
Kamu boleh saja memberi batasan berapa lama anak boleh bermain game atau ponsel.
Namun, usahakan untuk tidak melempar atau membuang apa saja yang sedang dimainkannya karena cara mendisiplinkan seperti ini lebih sering gagal.
Walau tidak benar-benar kamu lakukan, ancaman akan membuang mainan anak dapat menyakiti perasaannya dan mungkin membuatnya tidak lagi mempercayaimu.
5. Mempermalukan Anak
Meneriaki anak di depan umum akan mempermalukannya. Hal ini tidak berbeda dengan saat kita ditegur atasan di hadapan seluruh anggota tim di tempat kerja.
Kalau kamu tidak mau mengalaminya, jangan melakukannya, apa lagi terhadap buah hatimu sendiri.
Tidak peduli apa pun yang dilakukan anak, tunjukkan bahwa kamu memperhatikan perasaannya.
Kira-kira, itulah beberapa hal yang barangkali membuat kamu gagal mendisiplinkan anak.
Oleh karenanya, sebisa mungkin hindari hal-hal di atas ya, Kawan Puan.
Baca Juga: Hindari! Ini 4 Dampak Psikologis Jika Orang Tua Sering Meneriaki Anak
(*)