Pada Kongres Pemuda II, Siti berpidato mengenai rasa cintanya terhadap Tanah Air, di mana ia menekankan bahwa rasa cinta tersebut harus ditanamkan pada perempuan sejak kecil, tak hanya pada laki-laki saja.
Kala itu, Siri Soendari berpidato dalam bahasa Belanda yang kemudian diterjemahkan oleh Muhammad Yamin yang merupakan Sekretaris Kongres Pemuda II.
2. Emma Poeradiredja
Kemudian ada Emma Poeradiredja, tokoh perempuan yang pernah menempuh pendidikan di Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO).
Semasa hidupnya, Emma aktif di berbagai organisasi yang bergerak di bidang perjuangan kemerdekaan Indonesia dan kesetaraan perempuan.
Ia juga pernah menjadi anggota Dewan Pertimbangan Agung dan anggota DPR/MPR Indonesia.
Di Kongres Pemuda II, Emma Poeradiredja menjabat sebagai Ketua Cabang Bandung Jong Islamieten Bong dan berpidato mengenai peran perempuan agar terlihat tidak hanya dalam pembicaraan, tetapi juga perbuatan.
3. Poernomowoelan
Baca Juga: Mengenal Bu Kasur, Pencipta Lagu dan Tokoh Pendidikan Anak Indonesia
Nona Poernomowoelan merupakan seorang guru dan salah satu perwakilan pemuda Taman Siswa yang menjadi pembicara pertama di mimbar Kongres Pemuda II.
Sebagai seorang tokoh yang aktif di bidang pendidikan, Poernomowoelan berpidato soal mencerdaskan bangsa yang harus disertai dengan pendidikan yang tertib dan disiplin.
Menurutnya, anak harus mendapatkan pendidikan yang baik di sekolah maupun di rumah.
Nah, itulah sejumlah tokoh perempuan hebat dan inspiratif yang memiliki peran penting di momen Sumpah Pemuda.
Semoga di Hari Sumpah Pemuda ini, kita semua bisa berkontribusi dan membawa dampak baik bagi negara Indonesia, ya!
(*)