Kampanyekan Kebaya Goes to UNESCO, Sejumlah Siswi di Bali Rafting Pakai Kebaya

Arintya - Jumat, 28 Oktober 2022
Siswi di Bali rafting pakai kebaya, sebagai bentuk dukungan untuk Kebaya Goes to UNESCO.
Siswi di Bali rafting pakai kebaya, sebagai bentuk dukungan untuk Kebaya Goes to UNESCO. Tribun Bali/Wahyuni Sari

Parapuan.co – Kawan Puan, sejumlah siswi SMPN 4 Abiansemal baru-baru ini turut mengampanyekan Kebaya Goes to UNESCO.

Kampanye Kebaya Goes to UNESCO tersebut mereka lakukan dengan mengikuti kegiatan rafting pakai kebaya.

Tak hanya sebagai bentuk dukungan untuk kampanye Kebaya Goes to UNESCO, kegiatan rafting pakai kebaya tersebut juga sebagai bukti bahwa kebaya sejatinya dapat dikenakan untuk berbagai kegiatan.

Dikutip dari Tribun Bali, kegiatan rafting pakai kebaya tersebut diinisiasi oleh Koalisi tradisikebaya.id.

Diketahui, acara rafting pakai kebaya tersebut diikuti oleh sebanyak 60 siswi dari SMPN 4 Abiansemal, Bali.

Pemilihan agenda rafting pakai kebaya ini tidaklah sembarangan. Hal ini disampaikan oleh Nyoman Buda, selaku salah satu penyelenggara acara Kebaya Goes to Unesco dan Kepala Desa Bongkasa Pertiwi.

“Acara rafting berkebaya ini sebenarnya kita melirik dari judul kita yakni ‘Kebaya Goes to Unesco’. Yang artinya segala kegiatan ini ditampilkan mulai dari seluruh kegiatan dilakukan dengan berkebaya. Hingga nanti akan ada parade kebaya yang diikuti oleh seribu orang,” ungkapnya pada Tribun Bali.

Selain itu, dipilihnya Desa Bongkasa Pertiwi sebagai tempat acara Kebaya Goes to UNESCO juga bisa menjadi kesempatan emas untuk mengenalkan desa wisata tersebut.

Untuk lebih memperkenalkan Desa Bongkasa Pertiwi ini, ia menjelaskan akan melalui kebudayaan berkebaya.

Baca Juga: Dukung Kebaya Goes to UNESCO, Dian Sastro Ajak Perempuan Indonesia Pakai Kebaya

Lebih lanjut, dengan kegiatan Kebaya Goes to UNESCO sekaligus 'Lenggang Bali Pertiwi' di Desa Bongkasa ini bisa untuk mendongrak kembalinya wisatawan setelah momen pandemi.

“Apalagi 'Lenggang Bali Pertiwi' ini dan Kebaya Goes to Unesco ini sangat menarik karena kunjungan wisatawan saat ini baru 40 persen dari masa pemulihan pandemi dan diharapkan dengan adanya kegiatan ini bisa di atas 70 persen,” imbuh Nyoman Buda.

Sejumlah Komunitas Turut Bergabung

Kawan Puan, untuk mendukung kebaya masuk sebagai Warisan Dunia Tak Benda, perlu mendapatkan dukungan dari berbagai pihak.

Oleh karena itu, kegiatan Kebaya Goes to UNESCO kali ini, tersapat sejumlah komunitas yang mendukung.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Asosiasi Komunitas Musisi Indie Kreatif (ASKOMIK), Gatut Suryo.

Gatut Suryo mengatakan, gelaran ini melibatkan banyak komunitas yang mendukung mengkampayekan kebaya diakui sebagai warisan tak benda milik Indonesia.

"Acara seperti ini sesungguhnya sudah masif dilakukan oleh banyak komunitas di Indonesia. Kita berharap supaya pemerintah mempermudah jalan menjadikan kebaya ini sebagai warisan tak benda seperti Reog juga batik," jelasnya, Kamis (27/10/2022).

Harapannya, kebaya yang menjadi identitas asli masyarakat di Indonesia tidak diklaim oleh pihak-pihak lain.

Kawan Puan, itulah keseruan kegiatan rafting pakai kebaya yang menjadi bentuk dukungan terhadap kampanye Kebaya Goes to UNESCO sekaligus rangkaian 'Lenggang Bali Pertiwi'.

Rangkaian 'Lenggang Bali Pertiwi' diketahui akan digelar pada Kamis, 27 Oktober 2022 hingga Jumat, 28 Oktober 2022.

Lebih lanjut Gatot menambahkan, dalam rangkaian acara 'Lenggang Bali Pertiwi' akan dilangsungkan berbagai kegiatan seperti berkebun, arung jeram farm-cleaning activities dan kelas memasak, lenggang berkendara, vehicle parade, atv, vw, seni dan budaya dan food bazar.

Selain itu akan dan parade 1.000 kebaya yang diikuti oleh berbagai lapisan masyarakat.

Baca Juga: Dian Sastro Kenakan Kebaya untuk Rapat, Gerakan Kampanye untuk Warisan Budaya Dunia UNESCO

(*)

Sumber: Tribun Bali
Penulis:
Editor: Arintya


REKOMENDASI HARI INI

6 Bahan Alami untuk Membantu Mengatasi Masalah Biang Keringat