Apa Itu Fomepizole? Obat yang Didatangkan dari Jepang untuk Penanganan Gangguan Ginjal Akut

Maharani Kusuma Daruwati - Senin, 31 Oktober 2022
Fomepizole, obat gangguan ginjal akut donasi dari Jepang.
Fomepizole, obat gangguan ginjal akut donasi dari Jepang. Tribun News Aceh

Parapuan.co - Kasus gangguan ginjal akut pada anak di Indonesia masih menjadi perhatian.

Ratusan anak dikabarkan menjadi korban, bahkan hingga meninggal dunia.

Berdasarkan laporan pemerintah per 26 Oktober 2022, terdapat 269 anak yang menderita gagal ginjal akut, di mana krisis ini juga telah mengakibatkan 157 dari mereka meninggal dunia. 

Kandungan etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DG) yang melebihi ambang batas pada obat ditengarai menjadi penyebabnya.

Pasalnya, kandungan obat ini ditemukan pada obat paracetamol sirup yang diminum oleh para pasien gangguan ginjal akut pada anak.

Untuk itu, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pun mencari solusi aman untuk penanganan masalah gangguan ginjal akut tersebut.

Salah satunya adalah dengan menggunakan obat gangguan ginjal akut injeksi Fomepizole 1,5 ml, dalam bentuk vial.

Pemerintah Indonesia sebelumnya menghubungi Kedutaan Besar Jepang di Indonesia dan Takeda untuk mendapatkan akses terhadap fomepizole, dan seluruh pihak telah bekerja sama untuk memastikan pengiriman obat ini menjadi prioritas demi mengatasi situasi penanganan yang darurat. 

Takeda Indonesia (atau disebut Takeda Indonesia) memberikan donasi fomepizole, obat yang didistribusikan oleh Takeda Pharmaceutical Company di Jepang, yang diresepkan untuk menangani keracunan etilen glikol dan methanol.

Baca Juga: 5 Makanan Rendah Kalium untuk Penderita Penyakit Ginjal, Ada Nanas

Secara total, ada 200 vial fomepizole yang didonasikan oleh Takeda, dengan pengiriman yang sampai di Indonesia pada Sabtu (29/10/2022) dini hari dan segera diserahkan kepada Kementerian Kesehatan. 

“Kami merasa sedih dan bersimpati atas sakit yang diterima oleh anak-anak di Indonesia dan kami mendoakan yang terbaik untuk anak-anak tersebut beserta keluarga mereka. Saya amat bersyukur kami dapat memberikan bantuan kepada Kementerian Kesehatan Indonesia dalam mendukung upaya penanganan krisis ini,” kata Andreas Gutknecht, General Manager Takeda Indonesia, seperti dikutip dari rilis yang diterima PARAPUAN.

“Saya juga sangat mengapresiasi dedikasi besar dan kolaborasi tim Takeda, Kedutaan Besar Jepang, dan Kementerian Kesehatan yang dengan secara cepat membawa obat ini kepada anak-anak yang sangat membutuhkan perawatan,” tambah Andreas.

Dijadikan obat gagal ginjal akut pada anak, hingga harus didatangkan dari Jepang, apa itu fomepizole sebenarnya?

Apa Itu Fomepizole?

Mengutip dari Cleveland Clinic, fomepizole merupakan obat yang digunakan untuk mengobati keracunan etilen glikol dan metanol.

Etilen glikol biasa ditemukan dalam antibeku dan pendingin. Metanol dapat ditemukan dalam cairan wiper kaca depan dan banyak larutan pembersih.

Kegunaan dari fomepizole adalah sebagai obat penawar racun yang diklaim berdampak positif dalam mengatasi gagal ginjal akut.

Baca Juga: Pengganti Paracetamol, Ini 3 Obat Alami Cegah Demam yang Mudah Ditemui

Obat fomepizole ini juga terkadang digunakan bersamaan dengan hemodialisis untuk membersihkan tubuh dari racun.

Bagaimana cara menggunakan obat fomepizole?

Obat ini untuk infus ke pembuluh darah. Ini diberikan oleh seorang profesional perawatan kesehatan di rumah sakit atau klinik.

Bicaralah dengan dokter anak mengenai penggunaan obat ini pada anak-anak. Perawatan khusus mungkin diperlukan untuk penggunaan obat ini.

Efek Samping

Berikut ini beberapa efek samping yang mungkin dirasakan setelah menggunakan fomepizole.

• Reaksi alergi seperti ruam kulit, gatal-gatal atau gatal-gatal, pembengkakan pada wajah, bibir, atau lidah.

• Detak jantung cepat atau lambat.

• Demam

Baca Juga: Gagal Ginjal Akut Makin Mengkhawatirkan, Ini 5 Tips dan Langkah Pencegahannya

• Tekanan darah rendah.

• Nyeri di tempat disuntik.

• Kejang

• Kesulitan buang air kecil atau perubahan jumlah urin.

• Gerakan mata bolak-balik yang tidak terkontrol.

• Pendarahan atau memar yang tidak biasa.

Kawan Puan bisa segera melaporkan ke dokter atau pada layanan kesehatan jika mengalami salah satu atau lebih efek samping di atas.

Terdapat pula efek samping lain yang biasanya tidak memerlukan perhatian medis, meliputi:

• Rasa tidak enak atau logam

• Perubahan dalam penglihatan

• Pusing, mengantuk

• Merasa seperti mabuk

• Sakit kepala

• Kehilangan selera makan

• Mual, muntah

• Sakit perut,

Segera hubungi dokter atau ahli kesehatan jika gejala atau efek samping terus berlanjut dan mengganggu.

Baca Juga: Imbauan IDAI Terkait Gangguan Ginjal Akut pada Anak, Hindari Dulu Obat Sirup Paracetamol

(*)

Sumber: Cleveland Clinic
Penulis:
Editor: Maharani Kusuma Daruwati


REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja