Parapuan.co - Perekonomian global tengah melemah, bahkan resesi disebut sudah ada di depan mata.
Masyarakat yang sudah mendengar isu resesi 2023 mungkin sudah mulai bersiap dari sekarang dan lebih berhemat.
Nah, ada istilah untuk sikap hemat secara berlebihan di tengah situasi ekonomi yang melemah seperti sekarang ini ,lo, Kawan Puan.
Istilah tersebut adalah paradox of thrift atau paradoks penghematan atau paradoks tabungan.
Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan lengkap mengenai apa itu paradox of thrift seperti mengutip Investopedia berikut ini!
Mengenal Apa Itu Paradox of Thrift
Paradox of thrift adalah teori ekonomi yang menyatakan bahwa tabungan pribadi adalah hambatan bersih pada perekonomian selama resesi.
Menurut Keynesian (teori ekonomi makro), respons yang tepat terhadap resesi ekonomi adalah lebih banyak pengeluaran, lebih banyak pengambilan risiko, dan lebih sedikit tabungan.
Keynesian berpendapat bahwa konsumsi atau pengeluaran adalah faktor yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi.
Baca Juga: Antisipasi Resesi, Begini Cara Manfaatkan Emas sebagai Pelindung Kekayaan
Jadi, meskipun masuk akal bagi individu dan rumah tangga mengurangi konsumsi selama masa-masa sulit, ini adalah sikap yang salah untuk ekonomi yang lebih besar.
Sebuah kemunduran dalam belanja konsumen mungkin memaksa bisnis untuk menghasilkan lebih sedikit, sehingga malah dapat memperdalam resesi.
Contohnya seperti terjadi pada resesi yang mengikuti krisis keuangan tahun 2008 silam.
Selama waktu itu, tingkat tabungan untuk rumah tangga di Amerika rata-rata meningkat dari 2,9 persen menjadi 5 persen.
Pada akhirnya, paradoks penghematan mengabaikan potensi pendapatan yang disimpan untuk dipinjamkan oleh bank.
Ketika beberapa individu meningkatkan tabungan mereka, suku bunga cenderung turun, dan bank memberikan pinjaman tambahan.
Dari informasi di atas, bisa disimpulkan bahwa berhemat secara berlebihan selama resesi malah berpotensi memperparah kondisi melemahnya perekonomian.
Pasalnya, perekonomian bisa berjalan apabila pengeluaran untuk konsumsi barang maupun jasa tidak berkurang drastis.
Kawan Puan boleh saja berhemat, tetapi seperlunya saja agar perekonomian tetap dapat berjalan.
Untuk menghemat, kamu bisa mengalihkan uang untuk investasi untuk menjaga asetmu ya, Kawan Puan.
Baca Juga: Nilai Perhiasan Berkurang Saat Dijual, Ini Fungsi Emas dalam Investasi
(*)