Karena itu, perlu dilakukan pengobatan sesegera mungkin ke dokter spesialis kulit dan kelamin sehingga tidak memicu penyakit lainnya.
Dalam virtual media briefing, Kamis (3/11/2022), dr. Amelia Soebyanto, Sp.DV, Spesialis Dermatologi dan Venereologi Klinik Pramudia menyatakan, xerosis (kulit kering) dapat terjadi pada perempuan maupun pria, dan lansia memiliki risiko yang lebih tinggi.
"Kulit kering merupakan suatu keadaan dimana lapisan terluar kulit yang kurang lembab akibat penurunan kandungan air dan kandungan lemak di kulit. Kulit kering ini memiliki tekstur kulit yang kasar, bersisik, pecah-pecah, dan dapat disertai dengan keluhan gatal," terangnya.
Ia menambahkan, prevalensi kulit kering di seluruh dunia sekitar 29-85%.
Pada sebuah penelitian di salah satu fasilitas kesehatan di Perancis, didapatkan bahwa sekitar 56% pasien berusia >65 tahun mengalami xerosis dan sekitar 9% menderita xerosis derajat sedang-berat.
Insiden dan keparahan kulit kering meningkat sesuai dengan pertambahan usia.
Penelitian oleh Selma didapatkan bahwa xerosis ini lebih banyak ditemukan pada wanita (59%) dengan usia rata-rata 70 tahun.
“Pasien lansia dengan keluhan kulit kering memang belum dapat sembuh total dengan cepat dan akan bertahan dalam waktu lama, karena memang banyak faktor yang berpengaruh baik faktor genetik, internal maupun eksternal," jelasnya.
Baca Juga: 5 Tips Olahraga bagi Lansia, Pilih Aktivitas yang Aman untuk Sendi