"Kondisi fisik aku (dampak burnout) jadi terlihat titik-titik stresnya ada. Psikosomatis lah, badannya enggak enak, sampe muncul jerawat dan masalah kulit lainnya," paparnya.
"Kulit aku jadi punya bad hormonal acne yang muncul di area wajah, kenangnya.
Menurutnya, pengalamannya mendapatkan jerawat hormonal yang parah tersebut disebabkan oleh berbagai macam hal, mulai dari burnout, konsumsi makanan yang tidak sehat, hingga berbagai aktivitas yang memperburuk kondisi acne-nya.
"Hal-hal ini membuat kondisi kulit aku tidak prima. Aku berharap di usia aku yang sudah 36 tahun ini, udah enggak ada tuh adult acne, iritasi atau kulit sensitif. Aku pikir di usia segini tuh udah tambeng lah, ternyata justru makin sensitif," cerita Ayla lagi.
Dan ketika kondisi kulitnya yang memburuk karena jerawat dan semakin sensitif, kian menyadarkan Ayla untuk lebih menerapkan gaya hidup yang lebih seimbang.
Salah satunya juga memberikan 'me time' bagi kulitnya dengan menerapkan basic skincare agar kondisinya bisa kembali optimal.
Menurutnya, kembali ke tahapan yang sederhana dalam penggunaan skincare adalah salah satu cara menyelamatkan masalah jerawat hormon parah yang pernah dialaminya.
Bahkan, bukan hanya menerapkan basic skincare aja, Ayla juga rela 'beristirahat' sejenak dengan semua produk-produk kecantikan untuk membuat kulitnya lebih bisa bernapas.
Baca Juga: Sempat Alami Jerawat Parah, Ini Rutinitas Perawatan Kulit ala Riska Elastria
"Karena aku suka review produk-produk dan pakai active ingredients juga, jadi kulit overstimulate sehingga jadi ada iritasi dan muncul jerawat kemerahan segala macem. Jadi me time-nya adalah taking off my skin from everything," cerita Ayla.
Adapun hal yang dilakukannya adalah berhenti menggnakan makeup hingga skincare.
"Bahkan sampai sekarang, tiap weekend aku sebisa mungkin stop makeup. Mau ke acara apapun enggak pake makeup," tambahnya lagi.
(*)