Dengan semua keindahan alam yang kaya dan murni ini, tidak mengherankan jika Belitung telah dipilih sebagai salah satu dari sepuluh tujuan wisata baru oleh pemerintah Indonesia, setelah bertransisi dari ekonomi pertambangan bersejarah menjadi ekonomi berbasis pariwisata berkelanjutan.
Ini adalah pilihan alami untuk menampilkan masa depan pariwisata lingkungan yang berkelanjutan di negara ini.
Tak seperti Bali dan Lombok yang sudah begitu dikenal, Belitung saat ini masih sedikit dikenal.
Kini Belitung bertujuan untuk menempatkan dirinya kembali di peta dunia sebagai tujuan yang sempurna bagi mereka yang menghargai lingkungan alam yang masih asli, dengan kepadatan rendah yang terkendali.
Belitung terkenal dengan pasir putihnya yang sangat halus sehingga banyak dicari untuk membuat barang pecah belah yang sebening kristal.
Formasi batuan berusia 210 juta tahun yang menakjubkan sangat menakjubkan, dan perairannya yang biru jernih sempurna untuk snorkeling dan menyelam.
Belitung juga merupakan tempat yang sangat aman, karena menempati daerah yang bebas dari aktivitas vulkanik dan tektonik yang mempengaruhi beberapa pulau lain di negara ini.
Baca Juga: Jadi Tahun Kebangkitan Pariwisata, Ini 5 Pilar Aksi Tourism Working Group G20
Memimpin dorongan untuk pengembangan pariwisata Belitung yang berkualitas dan berkelanjutan adalah Tanjung Kelayang Reserve (KEK), yang terdiri dari 360 hektar tanah asli dan 8 pulau terpencil.