"Dengan berat hati saya harus menyampaikan, pada Pemilu 2019 setidaknya tercatat 373 dugaan penyelenggara pemilu yang punya keberpihakan tidak netral," kata Lolly.
"Ternyata angka ini dari tahun ke tahun meningkat. Di 2020, ada 698 yang diajukan ke DKPP dan 2021 naik jadi 921," tmbahnya.
Lolly juga mengaku siap mendedikasikan diri untuk memastikan seluruh pengawas pemilu taat asas dan menghindari konflik kepentingan.
Ia juga berjanji akan mengedepankan pencegahan pelanggaran pemilu melalui literatur kepemiluan dengan metode dan bahasa yang adaptif.
Bagi Lolly, pendidikan pengawasan pemilu tidak hanya penting untuk publik, tapi juga bagi kader partai politik.
"Saya berpikir bahwa untuk 2024 tidak cukup hanya publik yang mendapatkan pendidikan pengawas pemilu, tapi juga kader parpol. Karena parpol adalah stakeholder utama dalam kepemiluan kita," tegas Lolly.
"Semakin banyak kader partai yang memahami pengawasan pemilu, maka akan menekan angka pelanggaran," tambahnya.
Kawan Puan, demikian tadi profil serta pemikiran Lolly Suhenty mengenai pemilu.
Apakah kamu juga ingin menjadi seperti Lolly Suhenty? (*)