Rambut tersebut memenuhi seluruh segitiga yang menutupi daerah kemaluan.
Lalu pada tahap terakhir, rambut kemaluan akan melampaui daerah selangkangan dan menyebar ke paha bagian dalam.
3. Menstruasi
Beberapa perempuan akan mengalami keputihan bening atau putih dalam jumlah kecil hingga sedang sekitar 6 hingga 12 bulan sebelum mereka mendapatkan menstruasi pertama.
Umumnya, anak perempuan akan mulai menstruasi saat payudara mereka berkembang dan rambut kemaluan tumbuh.
Periode pertama mungkin tidak dapat diprediksi, sehingga menstruasi berpotensi menjadi tidak teratur selama beberapa tahun pertama.
Hal tersebut terjadi lantaran selama masa pubertas, perubahan fisiologis anak perempuan masih terus berlanjut.
Sebagian anak perempuan mengalami menstruasi setiap 21 hari, dan yang lain mungkin berlangsung selama 35 hari.
Bahkan, ada pula perempuan yang siklusnya teratur, tetapi tidak mendapatkan menstruasi setiap bulan.
Baca Juga: Siap-Siap! Ini 7 Tanda Menstruasi akan Segera Datang dalam Waktu Dekat
4. Perubahan Tubuh
Anak perempuan akan merasakan perubahan pada tubuhnya selama masa pubertas lantaran adanya perubahan hormon.
Anak perempuan mungkin akan mulai berjerawat di wajah, bau badan meningkat yang disebabkan keringat berlebih, dan lain sebagainya.
Di tahap ini, kamu sebagai orang tua sebaiknya membantu anak mulai merawat kebersihan diri.
Namun ingat untuk tidak menghakimi mereka lantaran perubahan tersebut sangat wajar dialami saat menginjak remaja.
5. Mengalami Masalah Citra Tubuh
Tahap sebelumnya bisa memicu masalah citra tubuh pada anak perempuan yang sedang dalam masa pubertas.
Di fase ini, sering kali mereka merasa tidak percaya diri dan tidak aman, serta mempunyai tingkat kecemasan yang tinggi.
Mereka takut dipandang negatif karena perubahan fisiologis, yang bisa jadi dapat memengaruhi mental anak perempuan.
Oleh karenanya, peran aktif orang tua dalam memberikan penjelasan mengenai tahap pubertas pada anak perempuan sangat penting.
Dengan begitu, anak jadi tahu bahwa perubahan yang dialami juga dirasakan oleh semua perempuan di masa-masa pubertas.
Baca Juga: 3 Cara Ampuh Merespon Komentar 'Kok Kamu Gendutan' Saat Lebaran
(*)