Parapuan.co - Kawan Puan, November adalah Bulan Kesadaran Kanker Paru.
Maka, PT. Takeda Indonesia berkolaborasi dengan Yayasan Kanker Indonesia (YKI) dalam mengadakan webinar media bertajuk Pentingnya Diagnosis yang Tepat untuk Kanker Paru pada Selasa (8/11/2022).
Webinar tersebut diselenggarakan guna meningkatkan kesadaran mengenai dalam hal diagnosis kanker paru di Indonesia.
Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia, Prof. DR. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, Sp.PD-KHOM, FINASIM, FACP menjelaskan penyebab kanker paru.
Berdasarkan keterangan Prof. Aru, ditemukan bahwa laki-laki paling berpotensi mengidap kanker paru.
"Kanker paru adalah jenis kanker yang angka kejadiannya paling tinggi pada laki-laki di Indonesia," kata Prof. Aru.
Prof. Aru juga mengatakan bahwa kebaisaan merokok menjadi penyebab utama tingginya angka kasus kanker paru di Indonesia.
Tak hanya itu, polusi udara juga menjadi salah satu alasan mengapa banyak orang di Indonesia mengidap kanker paru.
"95% kanker paru akibat lingkungan serta gaya hidup, dan kebiasaan merokok," kata Prof. Aru.
Baca Juga: Dokter Spesialis Ungkap Pengobatan yang Sesuai untuk Pasien Kanker Paru Sesuai Mutasinya
"Dalam hal ini Indonesia menempati posisi nomor satu dalam jumlah perokok laki-laki dewasa di dunia, serta polusi sekitar yang tinggi," lanjutnya.
Dalam kegiatan diskusi media memperingati Bulan Kesadaran Kanker Paru 2022, Prof. dr. Elisna Syahrudin, PhD. SpP(K) juga menjabarkan hasil data soal kanker paru.
Berdasarkan data Globocan 2020, di Indonesia masalah kanker paru memiliki dua poin penting.
Pertama, jumlah kasus paru yang terus meningkat dan hanya dapat diatasi dengan melakukan pencegahan atau pengendalian faktor risiko kanker paru.
Masalah kedua, masih buruknya prognosisnya dibanding kanker lain yaitu dengan pendeknya angka harapan hidup.
Hal itu disebabkan oleh sebagian besar penyakit ditemukan pada stadium lanjut.
Maka usaha skirining atau deteksi dini akan secara langsung memperpanjang harapan hidup.
Namun kabar baiknya, pasien kanker paru stadium lanjut yang mendapat pengobatan yang spisifik berdasarkan karakteristik kelainan molecular menunjukkan hasil yang baik.
Prof Elisna menekankan bahwa pemeriksaan kanker paru sangatlah penting untuk memahami kanker yang dialami pasien secara spesifik.
Dengan demikian, pasien dapat memperoleh pengobatan dengan hasil yang optimal dan bertahan hidup lebih lama.
Beliau menjelaskan bahwa kanker paru dibedakan untuk setiap pasien dari jenis sel dan perubahan sel abnormal.
Pengujian biomarker sangat penting karena dapat mendeteksi adanya penanda bilogis (biomarker) spesifik yang dapat membantu pemilihan terapi yang telah tersedia di Indonesia.
Di Bulan Kesadaran Kanker Paru 2022 ini, PT. Takeda Indonesia dan Yayasan Kanker Indonesia (YKI) ini mendorong masyarakat untuk menjaga kesehatan paru-paru.
Selain itu, masyarakat diharapkan melakukan pemeriksaan kesehatan untuk mendeteksi adanya penyakit kanker paru.
Baca Juga: Benarkah Vaping Bisa Sebabkan Kanker Paru? Begini Jawaban Dokter Spesialis
(*)