3. Kesejahteraan di tempat kerja lebih diprioritaskan
Tumbuh di tengah pandemi, ketidakpastian ekonomi, dan tren kerja jarak jauh membuat kesejahteraan menjadi fokus utama gen alfa.
Hal itu dibuktikan dari studi Global Talent Trends 2022 dari Mercer yang mengungkap, program kesejahteraan termasuk dalam lima alasan teratas mengapa karyawan bertahan, sehingga perusahaan harus memastikan kesejahteraan karyawan secara emosional, fisik, sosial, dan finansial.
Data tersebut juga didukung oleh Survei Kesehatan Finansial yang dilakukan wagely kepada lebih dari 3.500 karyawan menunjukkan, 77,5 persen karyawan lebih betah di perusahaan karena adanya fasilitas kesejahteraan.
4. Lebih inklusif
Saat gen alfa masuk ke dunia kerja, akan ada banyak keberagaman dalam posisi pimpinan.
Mereka percaya bahwa penting untuk memperlakukan semua orang secara setara tanpa memandang ras, suku, warna kulit, dan asal negara.
5. Memiliki hasrat untuk menciptakan dampak positif
Bekerja dari mana saja juga akan menjadi norma baru bagi gen alfa.
Pasalnya, mereka bersekolah di masa pandemi secara online, sehingga transisi menuju kerja di mana saja akan lebih mudah.
Selain itu, gen alfa ingin bekerja untuk perusahaan yang sejalan dengan nilai-nilai yang mereka pegang.
Gen Alfa akan merasa puas dengan pekerjaan yang mereka lakukan, apabila perusahaan memberikan dampak positif, terutama pada isu-isu utama yang menjadi perhatian mereka seperti perubahan iklim, inklusi keuangan, dan pemberdayaan perempuan.
(*)