Saat memasuki masa pubertas, anak mungkin jadi lebih murung, mudah marah hingga meledak-ledak, dan mengalami gangguan emosional lainnya.
Jika melihat tanda-tanda perubahan emosi pada diri anak, bersabarlah dan dampingi mereka.
3. Bekali Anak dengan Ilmu
Penting bagimu untuk memberitahukan kepada anak sebanyak mungkin informasi tentang perubahan pada tubuh dan emosinya.
Dapatkan sumber terpercaya mengenai pubertas pada anak menginjak remaja, sehingga ia tidak merasa seolah mengalaminya sendiri.
4. Ajak Anak untuk Terbuka
Selain membantu anak lebih bersikap terbuka, kamu juga harus siap membuka diri untuk mendengar keluh kesah mereka.
Mereka mungkin saja sungkan membicarakan perubahan fisik maupun psikisnya, jadi kamu bisa saja mesti memulai topik pubertas terlebih dulu.
5. Beri Mereka Ruang
Remaja yang sedang puber biasanya ingin punya waktu sendiri, membuat keputusan sendiri, dan sebagainya.
Kamu sebagai orang tua perlu memberi mereka ruang agar dapat mengeksplorasi dirinya.
Selain cara-cara di atas, yang tak kalah penting adalah selalu mempersiapkan diri untuk pertanyaan yang mungkin mereka ajukan.
Jadi, kamu juga harus membekali diri dengan informasi mengenai pubertas seperti di atas sebelum membantu buah hati melewatinya, ya.
Baca Juga: Tahap Pubertas pada Anak Laki-Laki yang Orang Tua Wajib Tahu
(*)