Contohnya karya yang ditampilkan oleh PLAYO dalam pameran arsitektur menggunakan bio-based material yang bekerja sama dengan Erasmus Huis.
Karya lainnya mencoba mendorong subjek inklusivitas, seperti misalnya Tactogram yang menghadirkan sistem navigasi universal orisinalnya untuk mendukung aksesibilitas tunanetra.
Selain itu juga ada Tab Space bersama seniman muda dan ilustrator penyandang disabilitas dengan konsep open studio.
Kolaborasi karya juga ditampilkan dalam Kemendikbudristek Immersive Box yang mengangkat ragam warisan budaya dan instalasi produk UMKM yang bekerja sama dengan studio desain.
Selain pameran, ICAD 12 juga menghadirkan delapan (8) sesi program talkshow, workshop, dan masterclass, yang berkolaborasi dengan pelaku kreatif, asosiasi, dan pusat kebudayaan asing.
Beberapa mitra ICAD dalam program tahun ini adalah Koalisi Seni, MPA (Motion Picture Association), dan Ganara Art.
Mitra-mitra tersebut adalah lembaga pendidikan seni dan budaya yang fokus pada manajemen seni dan kurikulum kreatif.
ICAD menyadari pentingnya menjaga sinergi antara praktisi kreatif, komunitas, industri, pusat pendidikan, serta pemerintah, dalam membangun dan memelihara ekosistem ekonomi kreatif di Indonesia.
Tahun ini, ICAD terpilih sebagai 5 besar agenda resmi Kharisma Event Nusantara (KEN) 2022 dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia.
Baca Juga: Art Moments Jakarta Siap Digelar November 2022, Beri Panggung Seniman Digital
(*)