Kawan Puan bisa melakukan hal ini secara berkala dengan selalu mencatat barang yang keluar dan masuk.
Dengan begitu kamu bisa merespons pembeli lebih cepat dan menambah stok barang bila diperlukan.
3. Buat Kode Barang
Bagi UMKM yang menjual banyak jenis produk, ada baiknya membuat kode untuk tiap-tiap barang.
Hal ini dilakukan agar pengawasan stok lebih mudah dilakukan, serta guna membantu pencatatan dan penyimpanan.
4. Memisahkan Stok Barang
Cara berikutnya, yaitu memisahkan stok barang lama dengan yang baru.
Ini penting untuk dilakukan agar menghindari barang yang kedaluarsa, rusak, atau terbuang begitu saja.
5. Buat Perencanaan dan Proyeksi Stok Habis
Terakhir, pelaku UMKM mesti membuat perencanaan dan proyeksi kapan stok barang akan habis.
Yaitu dengan memperkirakan jumlah barang yang keluar atau masuk, dilihat dari riwayat stok sebelumnya.
Sementara untuk proyeksi stok barang dilakukan untuk menghindari kesalahan saat restock, meminimalisir barang habis, dan overkapasitas.
Kawan Puan, itulah kelima langkah tepat dalam mengelola stok barang untuk UMKM.
Bagi Kawan Puan yang punya UMKM, yuk terapkan langkah di atas demi bisnis yang lebih sehat!
Baca Juga: Lokakarya Bisnis bagi Pelaku UKM untuk Tingkatkan Literasi Digital
(*)