Parapuan.co - Sejumlah petinggi negara, menteri, dan berbagai pemangku kepentingan dipastikan hadir dalam rangkaian acara Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20 di Bali.
Salah satunya adalah perempuan yang pernah menjabat sebagai Menteri Perdagangan, Mari Elka Pangestu.
Mari menjadi salah satu pembicara di B20 pada Senin (14/11/2022), dengan topik Investing in Inclusive Growth For a Resilient Future.
Pada diskusi tersebut bersama CEO Unilever Alan Jope dan beberapa speakers lainnya, Mari akan membahas mengenai investasi dalam pertumbuhan yang inklusif demi masa depan.
Kawan Puan, Mari Elka Pangestu adalah salah satu perempuan Indonesia yang inspiratif, berprestasi, dan patut dicontoh karena kiprah kariernya.
Sejumlah jabatan strategis di pemerintahan telah dilalui perempuan kelahiran Oktober 1956 ini.
Mulai dari Menteri Negara Koperasi dan UKM Indonesia hingga Menparekraf di era kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono hingga
Bagaimana perjalanan panjang karier Mari Elka Pangestu, yang kini menjadi Direktur Bank Dunia?
Berikut profil Mari Elka Pangestu seperti dilansir dari laman resmi World Bank dan Kompas.com.
Baca Juga: Siapa Sangka Sri Mulyani yang Seorang Menteri Keuangan, Dulunya Justru Tak Suka Akuntansi
Ditunjuk sebagai Direktur Bank Dunia
Mari Elka Pangestu adalah perempuan Indonesia yang kini menjabat sebagai Direktur Pelaksana, Kebijakan Pembangunan dan Kemitraan untuk Bank Dunia.
Dalam peran yang diemban sejak 1 Maret 2020 ini, Mari memimpin dan mengawasi sejumlah hal.
Di antaranya memimpin dan mengawasi kelompok penelitian dan data Bank Dunia (DEC), program kerja dari World Bank's Global Practice Group, sekaligus fungsi hubungan ekstrenal Bank Dunia.
Dikutip dari laman resmi World Bank, penunjukkan Mari sebagai salah satu Direktur Bank Dunia tak lepas dari keahlian kebijakan dan manajemennya yang luar biasa.
Mari disebut memiliki pengalaman luas selama lebih dari 30 tahun di dunia akademis, berbagai organisasi internasional, dan pemerintahan di bidang yang berkaitan dengan perdagangan internasional hingga investasi dan pembangunan dalam pengaturan multilateral.
Perempuan keturunan Indonesia-Tiongkok ini juga sangat dihormati sebagai pakar internasional dalam berbagai isu global.
Dia menjabat sebagai Chairperson of the Board of Trustees of the International Food Policy Research Institute (IFPRI) di Washington D.C.
Ia juga dipercaya sebagai penasihat untuk Global Commission on the Geopolitics of Energy Transformation of International Renewable Energy Agency (IRENA) yang berkedudukan di Abu Dhabi.
Baca Juga: Sosok Nicke Widyawati, Dirut Pertamina yang Masuk Daftar Perempuan Paling Berpengaruh
Profil dan Pendidikan Mari Elka Pangestu
Punya perjalanan karier panjang dan inspiratif, Mari Elka Pangestu ternyata telah menempuh berbagai pendidikan tinggi.
Dia mendapatkan gelar Bachelor dan Master of Economy dari Australian National University.
Setelah itu ia memperoleh gelar Ph.D. untuk bidang Perdagangan Internasional, Keuangan, dan Ekonomi Moneter dari Universitas California.
Sebelum menjabat sebagai Menteri Perdagangan di era Presiden SBY pada tahun 2008, Mari juga sudah terlibat sebagai akademisi dan aktif di berbagai organisasi internasional.
Ia adalah Senior Fellow di Columbia School of International and Public Affairs, mengajar sebagai Profesor Ekonomi Internasional di Universitas Indonesia.
Asisten profesor di Lee Kuan Yew School of Public Policy dan Crawford School of Public Policy, Australian National University dan Anggota Dewan Indonesia Bureau of Economic Research (IBER), serta Center for Strategic and International Studies (CSIS), Jakarta.
Bukan hanya aktif sebagai ekonom dan akademisi, Mari juga memperhatikan lingkungan dan budaya.
Ia tercatat sebagai co-founder Yayasan Sejati yang bergerak di bidang lingkungan dan pelestarian budaya tradisional.
Mari Elka Pangestu menikah pada tahun 1990 dan dikaruniai dua orang anak. (*)
Baca Juga: Mengenal Ira Noviarti, Presiden Direktur Unilever Indonesia yang Menjabat sebagai Chair B20 WiBAC