Parapuan.co - Hebohnya isu penyakit gagal ginjal akut pada anak membuat orang tua jadi was-was terhadap apa yang disantap anak baik dari nutrisi maupun obat-obatan.
Pasalnya data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia hingga 4 November 2022 menunjukkan sebanyak 325 kasus telah dilaporkan, dan penderita paling banyak didominasi usia 1-5 tahun.
Dari adanya isu tersebut, dr. Abi Noya, S.Ked mengungkap kalau banyaknya kasus gagal ginjal akut pada anak memang membuat orang tua jadi khawatir.
"Hal ini tentunya wajar dan dapat dipahami, karena orang tua yang baik akan selalu berusaha memberikan yang terbaik pada anaknya," kata dr. Abi Noya pada siaran Alodokter yang diterima PARAPUAN, Senin (14/11/2022).
Meski isu gagal ginjal akut pada anak membuat panik, tapi alangkah baiknya jika sebagai orang tua Kawan Puan harus bertindak secara bijak dan tenang.
Selaku Medical Content Marketing Senior Manager di Alodokter, dr. Abi Noya pun membagikan tiga langkah yang bisa diambil oleh para orang tua agar bisa tetap tenang dalam menghadapi isu gagal ginjal akut, antara lain:
1. Para orang tua hendaknya tekun membimbing dan mengajarkan anak akan pentingnya gaya hidup bersih dan sehat seperti:
- Pola makan bergizi seimbang
- Memenuhi kebutuhan cairan
Baca Juga: Apa Itu Fomepizole? Obat yang Didatangkan dari Jepang untuk Penanganan Gangguan Ginjal Akut
- Rutin beraktivitas fisik
- Cukup istirahat.
2. Usahakan untuk selalu menghindari obat secara mandiri yang di luar dari anjuran dan pemantauan dokter terpercaya.
3. Lebih meningkatkan wawasan tentang isu gagal ginjal akut pada anak melalui sumber informasi yang dapat dipercaya, misalnya artikel medis yang telah ditinjau oleh dokter.
Gejala Gagal Ginjal Akut pada Anak
Selain dari ketiga langkah di atas, orang tua juga harus memahami tentang beberapa kondisi gagal ginjal akut pada anak, antara lain:
- Demam selama 3-5 hari
- Diare
- Mual dan muntah
Baca Juga: Lakukan 7 Rutinitas Ini Setiap Hari Demi Jaga Kesehatan Ginjal
- Batuk dan pilek
- Mengantuk
- Jumlah urine semakin sedikit atau bahkan tidak bisa kencing sama sekali.
"Jika si kecil mengalami gejala-gejala tersebut, ayah dan bunda bisa memanfaatkan telemedisin untuk berkonsultasi langsung dengan dokter, guna mendapatkan arahan dan anjuran dari dokter," saran dr. Abi.
Namun, apabila dirasa perlu, dokter juga dapat merujuk si kecil ke rumah sakit terdekat, untuk mendapatkan pemeriksaan maupun penanganan yang lebih intensif.
"Deteksi dini yang disertai dengan penanganan yang cepat dan tepat akan sangat bermanfaat untuk mencegah komplikasi yang tidak diinginkan," ungkap Dr. Abi.
Gagal Ginjal Akut Progresif Tipikal
Seorang anak yang mengalami gagal ginjal akut progresif tipikal biasanya perlu menjalani rawat inap di rumah sakit.
Biasanya berapa lama waktu perawatan itu sesuai dengan tingkat keparahan kondisi gagal ginjal akut yang dialami anak.
Lama perawatan tergantung pada keparahan kondisi dan seberapa cepat ginjal dapat pulih, pasalnya pengobatan itu harus disesuaikan dengan kondisi yang mendasari.
Adapun beberapa pengobatan yang akan diberikan oleh dokter antara lain:
- Cairan infus
- Obat-obatan disertai pengaturan pola makan
- Dialisis
Dari adanya ulasan di atas, alangkah baiknya bagi Kawan Puan yang sudah menjadi orang tua untuk tidak panik akan isu gagal ginjal akut pada anak.
Ingat tetap pantau kondisi anak dan tetap tenang ya, Kawan Puan.
(*)