Parapuan.co - Menentukan tempat liburan untuk keluarga bisa jadi susah-susah gampang. Pasalnya, terkadang kita mengharapkan tempat wisata yang tak hanya seru untuk dikunjungi orang dewasa, tapi juga perlu memiliki nuansa edukatif untuk si kecil.
Memenuhi kebutuhan masyarakat, PT Mitra Natura Raya (MNR), perusahaan pengelola kebun raya terintegrasi dan terbesar di Indonesia, pun akhirnya melakukan inovasi di empat kebun raya yang dikelolanya. Yaitu di Kebun Raya Bogor, Kebun Raya Cibodas, Kebun Raya Purwodadi, dan Kebun Raya Eka Karya Bali.
Inovasi tersebut dilakukan pihak MNR setelah melihat hasil survei internal yang mengetahui bahwa hampir 90 persen pengunjung datang ke kebun raya untuk tujuan berwisata. Namun MNR juga percaya, bahwa selain berwisata, kebun raya juga memiliki fungsi lain yang tak kalah penting yaitu sebagai tempat konservasi tumbuhan, penelitian, jasa lingkungan dan pendidikan.
Berangkat dari temuan tersebut, MNR pun melakukan berbagai inovasi agar setiap kegiatan di kebun raya bisa memberikan manfaat edukatif kepada pengunjung.
"Terutama bagi generasi muda yang menjadi salah satu kelompok pengunjung terbesar yang datang ke kebun raya. Kami ingin semakin banyak aspek ilmu pengetahuan dan pendidikan yang bisa diperoleh pengunjung saat berwisata di kebun raya,” jelas Direktur Marketing dan Revenue PT Mitra Natura Raya, M. Bayu Sumarijanto.
Adapun inovasi-inovasi yang dilakukan berupa QR Code (KTP tumbuhan) pada tanaman-tanaman di kebun raya sehingga memudahkan publik dalam memperoleh informasi mengenai nama umum dan latin, karakteristik, serta foto dari tanaman.
Selain itu MNR juga meluncurkan program Study Tour, Tour De Kebun Raya, Virtual Tour, Kelas Edukasi hingga akun sosial media @kebunraya_id yang meliputi Instagram, Facebook, Twitter, Tiktok, dan Youtube.
“Khusus Virtual Tour, inovasi ini merupakan respon dari MNR terhadap pandemi Covid-19 yang membatasi aktivitas masyarakat untuk berkunjung ke kebun raya. Virtual Tour memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk belajar tentang kebun raya secara online yang berisi edukasi mengenai flora dan fauna di Museum Zoologi. Program ini telah diikuti lebih dari 50.000 siswa dari seluruh Indonesia,” ungkap Bayu.
Pada Kelas Edukasi, para pengunjung diajarkan tentang bagaimana cara menanam, memelihara, dan merawat tanaman yang dipandu langsung oleh ahli dari kebun raya.
Baca Juga: Dekat Lokasi Konser Stray Kids, Ini 5 Rekomendasi Tempat Wisata Seru di Ancol
Program ini meliputi Kelas Dasar Berkebun, Kelas Edukasi Tanaman Anggrek, Kelas Edukasi Araceae, Kelas Edukasi Kokedama, serta Kelas Edukasi Propagasi Tanaman. Tercatat sudah lebih dari 1000 pengunjung yang berpartisipasi dalam Kelas Edukasi.
Lebih dari itu MNR juga telah merevitalisasi sejumlah taman-taman tematik yang telah mendapatkan persetujuan dari Badan Riset dan Inovasi nasional (BRIN).
Adapun taman-taman baru yang dibuat meliputi Taman Nepenthes, Taman Kopi, Taman Durian, Taman Anggrek Hitam, dan Taman Bromelia yang berlokasi di Kebun Raya Bogor. Sedangkan taman-taman yang telah direvitalisasi MNR antara lain Taman Obat, Griya Anggrek, Taman Meksiko dan Taman Akuatik di Kebun Raya Bogor.
Untuk Konservatorium di Kebun Raya Cibodas dan Rumah Kaca serta Menara Pandang di Kebun Raya Purwodadi juga telah mendapat sentuhan inovatif dari MNR.
Kebun Raya Bogor
Kebun Raya Bogor memiliki luas sekitar 87 hektar dengan 15 ribu jenis koleksi pohon dan tumbuhan yang sudah berusia lebih dari dua abad.
Salah satu daya tarik utama dari Kebun Raya Bogor adalah bunga bangkai (Amorphophalus titanum).
Ketika mendekati mekar, bunga ini akan mengeluarkan bau bangkai yang menyengat.
Tinggi bunga bangkai dapat mencapai dua meter dan menjadi bunga majemuk terbesar di dunia tumbuhan.
Baca Juga: Itinerary Liburan Sehari di Kebun Raya Bali, Ada Danau hingga Kebun Anggrek
Kebun Raya Cibodas
Kebun Raya Cibodas terdapat berbagai taman yang menggambarkan tumbuhan yang hidup di dalamnya.
Seperti Taman Sakura, Taman Lumut dan Taman Rhododendron.
Adapun yang unik adalah tanaman Sakura asal Jepang, yang hanya berbunga setahun sekali yaitu sekitar bulan April atau saat musim semi, juga ada di Kebun Raya Cibodas yang beriklim tropis.
Bunga Sakura ini dapat dijumpai dua kali dalam setahun, pertama di bulan Januari – Februari dan kedua di bulan Juli – Agustus.
Kebun Raya Purwodadi
Kebun Raya Purwodadi berlokasi di Pasuruan, Jawa Timur memiliki area seluas 85 hektar.
Dulunya, kebun raya ini didirikan oleh Dr. Lourens Gerhard Marinus Baas Becking atas prakarsa Dr. Dirk Fok van Slooten pada tanggal 30 Januari 1941.
Kebun Raya Purwodadi merupakan pemekaran Kebun Raya Bogor, yang memiliki tugas dan fungsi mengoleksi tumbuhan yang hidup di dataran rendah kering.
Baca Juga: Bernuansa Eropa, 4 Hidden Gem di Bogor Ini Perlu Dicoba Bareng Keluarga
Berbagai jenis tumbuhan seperti anggrek, polong-polongan, palem, bambu dan tanaman obat dikembangkan disini.
Kebun Raya Eka Karya Bali
Kebun Raya Eka Karya Bali merupakan kebun raya yang dibangun atas inisiatif putra-putri Indonesia pada tanggal 15 Juli 1959.
Awalnya kebun raya ini hanya diperuntukkan bagi tumbuh-tumbuhan runjung.
Namun sejalan dengan perkembangannya, kebun raya yang berada pada ketinggian 1.250–1.450 mdpl ini kini menjadi kawasan konservasi ex-situ, bagi tumbuhan pegunungan tropika Kawasan Timur Indonesia.
Sejumlah tanaman khas Indonesia tersimpan disini seperti kaktus, paku atau pakis, lumut, bambu serta aneka flora lainnya.
(*)