"Kartu Prakerja berhasil meningkatkan skill, meningkatkan kewirausahaan, atau mencari pekerja, sekaligus memberi bantuan sosial langsung via smartphone mereka," ujarnya.
Selain Indonesia, perhatian positif juga disampaikan Ratu Maxima untuk pemerintah India, Brasil, dan beberapa negara kecil seperti Peru dan Estonia.
Ia menyebut negara-negara ini terus berupaya meningkatkan inklusi keuangan dan bantuan untuk masyarakat terdampak pandemi melalui platform digital dengan sangat baik.
"Langkah ini membuat masyarakat rentan memiliki akses ke layanan keuangan, sehingga mendorong inklusi finansial untuk seluruh lapisan masyarakat," kata dia.
Ratu berusia 51 tahun ini juga berharap akses yang ada dibarengi dengan edukasi dan tata kelola data bagi warga kurang mampu.
Upaya ini agar seluruh masyarakat bisa memaksimalkan manfaat dari layanan keuangan digital.
"Keamanan siber, perlindungan konsumen, tata kelola data dan literasi digital membantu komunitas terpinggirkan menggunakan layanan ini dengan baik," tutur Ratu Maxima.
Ia juga mengimbau kerja sama pemerintah dengan pihak swasta, untuk meningkatkan keamanan data, inklusi finansial, serta keterampilan masyarakat agar lebih mampu bersaing.
"Upaya itu membutuhkan tindakan semua pemangku kepentingan, terutama banyak pemimpin di bidang bisnis dan keuangan, dari negara-negara G20 yang hadir di Indonesia dan seluruh dunia," tutup sang ratu. (*)
Baca Juga: KTT G20 Digelar Mulai Hari Ini, Apa Manfaat G20 untuk Indonesia?