Parapuan.co - Kawan Puan, berikut ini beberapa berita terpopuler dari kanal Love & Life hari ini, Rabu (16/11/2022).
Mulai dari pengertian istilah humble bragging.
Hingga dampak buruk ketika anak menyaksikan KDRT.
1. Mengenal Istilah Humble Bragging, Upaya Merendah untuk Meroket
Kawan Puan tentu pernah mendengar istilah humble bragging.
Namun, apa sebenarnya arti dari humble bragging sendiri?
Istilah humble bragging ini hampir sama dengan istilah merendah untuk meroket.
Artinya seseorang berusaha memamerkan apa yang ia miliki dengan cara merendah.
Baca Juga: Strawberry Generation Adalah Istilah yang Sering Didengar, Ini Maknanya
2. 3 Tips Jika Kamu Ingin Melakukan Hubungan Suami Istri Secara Intens
Banyak yang menilai jika melakukan hubungan suami istri setiap hari dapat memberikan keintiman baik secara fisik maupun emosional.
Nyatanya tidak demikian lho, Kawan Puan.
Ada banyak dampak buruk yang terjadi jika kamu berhubungan seksual setiap hari.
Mulai dari vagina mengering, kehilangan minat secara tiba-tiba, hingga rentan terkena penyakit punggung.
Artinya, melakukan hubungan suami istri yang terlalu intens tak selalu memberikan dampak positif.
Meski begitu, ada beberapa tips jika kamu ingin melakukan hubungan intim secara intens. Berikut tipsnya.
Baca Juga: Berikut 3 Mitos Lakukan Hubungan Suami Istri saat Malam Pertama
3. Viral Video Suami Pukul Istri di Depan Anak, Ini Dampak Buruk Jika Anak Menyaksikan KDRT
Belum lama ini media sosial dihebohkan dengan video viral seorang laki-laki melakukan kekerasan terhadap perempuan diduga merupakan istrinya.
Kekerasan tersebut dilakukan di pinggir jalan di depan sebuah rumah, dan disaksikan oleh tetangga sekitar.
Ironisnya lagi, perlakukan si laki-laki terhadap perempuan yang diduga istrinya itu dilakukan di hadapan sang anak.
Kawan Puan mungkin sudah paham, bahwa kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dapat berdampak buruk pada anak.
Apalagi bagi anak yang menyaksikan langsung adegan kekerasan dilakukan oleh orang tuanya sendiri.
Terlepas dari video yang sedang viral, KDRT dalam bentuk apa pun sebaiknya dihindari mengingat buruknya dampaknya terhadap psikis anak.
Hal itu seperti disampaikan oleh psikolog klinis Universitas Gadjah Mada (UGM), Anggiastri Hanantyasari Utami.
Anggiastri menjelaskan seperti apa dampak KDRT yang dilakukan pasangan suami istri terhadap psikis anak.
Baca Juga: Berkaca dari Kasus Lesti Kejora, Bisakah KDRT Menyebabkan Masalah Kesehatan Mental PTSD?
(*)