Menariknya, catatan waktu tersebut melampaui pemenang pertama Tilik Candi 2021, Chandra Dewi, yang menyelesaikan setengah maraton dalam waktu 1 jam 49 menit.
“Saya menikmati berlari di Borobudur Marathon, rutenya menyenangkan dan steril dari kendaraan. Soal tanjakan atau turunan, saya sudah biasa karena saya berasal dari Pengalengan, daerah pegunungan, jadi tahu cara menyikapinya,” ujar Ai yang juga merasa disemangati dengan panduan sorak (cheering) di sepanjang rute.
Pada tahun lalu, Komite Borobudur Marathon yang terdiri atas Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Bank Jateng, Harian Kompas, dan Yayasan Borobudur Marathon menjanjikan tambahan hadiah Rp 27 juta bagi pemenang yang berhasil memecahkan rekor kecepatan pemenang Tilik Candi tahun 2021.
Dengan begitu, Ai pun akan mendapatkan hadiah utama Tilik Candi Rp 15 juta, ditambah dengan bonus.
Di podium kedua dan ketiga Tilik Candi putri, ada Yulia yang mampu merampungkan setengah maratonnya dalam 1 jam 40 menit 54 detik dan Risa dengan catatan waktu 1 jam 42 menit 43 detik.
Disambut Kehangatan Warga
Salah satu hal yang menarik dari perhelatan Borobudur Marathon adalah sambutan hangat dari warga sekitar untuk para pelari.
Pada rute Tilik Candi, peserta memang mulai berlari dari Taman Lumbini, lantas melewati sejumlah desa untuk kembali finis di Taman Lumbini.
Di sepanjang rute tersebut, para warga berdiri di pinggir jalur untuk meneriakkan kata-kata semangat.
Baca Juga: Berkesan! Ini Dua Kegiatan Seru di Candi Borobudur dari Tahun ke Tahun