Parapuam.co - Kadar trigliserida di dalam darah perlu diusahakan untuk selalu dalam batas normal, yakni kurang dari 150 mg/dL (Miligram per desiliter).
Pasalnya, apabila trigliserida tinggi (hipertrigliseridemia) bisa membuat tubuh terkena berbagai kondisi buruk seperti stroke, jantung, dan pankreastitis.
Lantas apa sebenarnya penyebab trigliserida tinggi?
Dilansir dari Medical News Today, menurut American Heart Association (AHA) terdapat berbagai faktor yang menyebabkan kadar trigliserida yang tinggi, antara lain:
- Obesitas
- Kehamilan
- Sindrom metabolik
- Resistensi insulin
- Diabetes
Baca Juga: Demi Kesehatan, Ini 7 Cara Menjaga Kadar Trigliserida agar Normal
- Hipotiroidisme
- Penyakit ginjal
- Penyakit radang, seperti rheumatoid arthritis
Di samping itu, dalam beberapa kasus, seseorang mungkin mewarisi gen yang membuat mereka cenderung memiliki kadar trigliserida tinggi.
Adapun penyebab lain dari meningkatnya trigliserida, yakni:
- Asupan gula berlebih terutama dari makanan olahan
- Asupan lemak jenuh tinggi
- Mengonsumsi alkohol
Baca Juga: Tiba-Tiba Mengalami Mimisan Tanpa Alasan? Bisa Jadi Ini Penyebabnya
- Kelebihan asupan kalori.
Bahkan ada pula obat-obatan yang memengaruhi kadar trigliserida, antara lain:
- Diuretik
- Steroid
- Beta-blocker
- Obat hormon
- Obat imunosupresan.
Apabila ada di antara Kawan Puan yang mengonsumsi obat-obatan tersebut dan mengalami hal kurang nyaman, alangkah baiknya untuk segera melaporkan kondisi ke dokter ya.
Penting untuk diketahui pula, agar terhindar dari efek buruk kondisi trigliserida tinggi yang berpengaruh pada kesehatan ini, hendaknya Kawan Puan melaksanakan gaya hidup sehat seperti:
- Mengatur pola makan dan mengonsumsi sumber nutrisi yang sehat
- Rutin berolahraga
- Mengonsumsi obat-obatan sesuai rekomendasi dokter.
Bila Kawan Puan tak ingin mengalami kondisi hipertrigliseridemia, maka wajib menjalankan pola hidup sehat selagi tubuhmu masih bugar, jangan tunggu sakit dulu ya!
Baca Juga: Tanya Dokter: Kenapa setelah Donor Darah Kita Sering Mual dan Pusing?
(*)