Parapuan.co - Kawan Puan, Korea Selatan tidak hanya dikenal dengan budaya Hallyu-nya tetapi juga pendidikannya.
Melansir Kompas.com, Korea Selatan bahkan menjadi salah satu negara dengan penduduk terpintar di dunia.
Bagaimana orang Korea Selatan (Korsel) mendidik anak-anaknya agar tumbuh menjadi pandai?
Caranya bisa dibilang tidak seekstrem adegan yang kamu saksikan di drama-drama Korea.
Lantas, seperti apa cara orang Korea Selatan mendidik putra dan putri mereka supaya pintar?
Teknik Parenting Orang Korea Selatan
Euny Hong, seorang jurnalis sekaligus penulis buku "The Power of Nunchi: The Korean Secret to Happiness and Success" mengungkapkannya.
Seperti mengutip CNBC, teknik nunchi atau noonchee ternyata menjadi rahasia orang Korea dalam membesarkan anak-anak mereka.
Nun atau noon jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia artinya mata, sedangkan nunchi secara harfiah berarti ukuran mata.
Baca Juga: 6 Solusi Jika Suami Istri Punya Gaya Parenting yang Berbeda, Kuncinya Komunikasi
Nunchi sendiri merupakan sebuah seni merasakan apa yang dipikirkan dan dirasakan orang lain, dan kemudian memberikan respons dengan tepat.
Keterampilan semacam ini merujuk pada kemampuan membaca situasi dengan cepat, bukan terhadap individu tertentu saja.
Kecepatan adalah kunci penting dari teknik nunchi yang mengkalibrasi ulang asumsi berdasarkan kata, gerakan, atau ekspresi wajah, sehingga seseorang selalu hadir dan sadar akan situasi.
Sebagian orang menyebut nunchi memungkinkan kita untuk dapat membaca pikiran, meskipun hal ini tidak ada hubungannya dengan supranatural.
Nunchi yang diasah dengan baik bisa membantu kita dalam memilih pasangan hidup, rekan bisnis, untuk bisa sukses di tempat kerja, bahkan mengurangi kecemasan sosial.
Nunchi mengutamakan pengamatan diam-diam, yang membuat seseorang teguh dengan pendiriannya sembari tetap mendengarkan orang lain.
Mengasuh Anak dengan Teknik Nunchi
Orang tua di Korsel umumnya mengajarkan tentang nunchi sejak anak berusia tiga tahun. Mengapa sejak usia tiga tahun?
Orang Korsel mempercayai ungkapan tradisional berbunyi, "Kebiasaan yang terbentuk pada umur tiga tahun bertahan hingga usia 80 tahun."
Baca Juga: 3 Bentuk Trauma Masa Lalu Orang Tua yang Bisa Pengaruhi Pola Asuh Anak
Pola asuh semacam ini dimaksudkan untuk mengajarkan kepada anak-anak bahwa dunia tidak berputar di sekitar mereka saja.
Selain itu, nunchi juga ditujukan agar anak-anak paham bahwa sesuatu tidak diserahkan kepada mereka begitu saja tanpa maksud dibaliknya.
Lebih lanjut, Euny Hong menjelaskan kalau nunchi bukanlah sekadar pola asuh yang dapat membuat anak pintar di sekolah saja.
Akan tetapi, nunchi merujuk pula pada kepandaian dalam mengelola emosi diri sendiri dan mungkin orang-orang di sekitar.
Nunchi adalah cara menemukan kesuksesan dan kebahagiaan dalam hidup tanpa menjadi paling cerdas, paling kaya, paling punya privilege, dan sebagainya.
Berdasarkan keterangan di atas, bisa dibilang nunchi bukanlah sesuatu yang akan mudah dipelajari para orang tua, terlebih dari luar Korea.
Mengingat ini adalah teknik parenting turun-temurun, sepertinya butuh praktek bertahun-tahun untuk mewujudkannya ya, Kawan Puan.
Barangkali, kamu perlu belajar langsung soal nunchi dengan orang Korea, nih!
Baca Juga: 3 Kiat Pola Asuh Demokratis pada Anak, Komisioner KPAI: Emosi Anak Itu Penting
(*)