Parapuan.co - Belum lama ini publik dikejutkan dengan kabar soal ratusan mahasiswa IPB (Institut Pertanian Bogor) yang terjerat pinjaman online.
Skema pinjaman online yang menjerat ratusan mahasiswa IPB tersebut diduga merupakan praktik money game.
Apa itu money game? Untuk mengetahuinya, simak penjelasannya seperti dikutip dari Kompas.com di bawah ini!
Mengenal Money Game
Ketua Satgas Waspada Investasi, Tongam L. Tobing memberikan penjelasan mengenai istilah money game.
Praktik money game disebut merupakan praktik gali lubang tutup lubang dengan cara merekrut sejumlah orang.
Menurut Tongam, dalam praktik ini orang yang direkrut dijanjikan keuntungan besar dengan risiko rendah atau bahkan tidak ada sama sekali.
Pihaknya menduga, pelaku yang menjerat mahasiswa IPB dan sejumlah masyarakat sama-sama melakukan praktik money game ini.
"Belakangan ini karena semakin sedikit yang mau transaksi, pelaku kewalahan dengan cicilan," terang Tongam.
Baca Juga: Viral Mahasiswa IPB Terlilit Pinjol hingga Rp2,1 Miliar, Ini Tips Aman Pinjam Uang dari Pinjol Legal
"Dari sisi toko online-nya juga ini menjadi masalah, karena fee 10 persen untuk komisi pembeli ini sesuatu yang besar, dan juga masyarakat kita disuruh pinjam dari pinjaman online," imbuhnya.
Modus yang dilakukan pelaku ialah menjanjikan imbalan 10 persen untuk setiap transaksi di toko online kepada para korbannya.
Selanjutnya, korban diminta dan dibantu oleh pelaku untuk meminjam uang dari perusahaan pembiayaan.
Setelah pelaku menerima uang, terjadilah transaksi fiktif di sebuah toko daring di mana barang yang dibeli tidak pernah sampai ke tangan pembeli.
Tak hanya dengan modus pembelian di toko daring, modus money game juga banyak terjadi dalam investasi ilegal.
"Jenis praktik ini sangat banyak, seperti saham dengan skema money game, skema ponzi dengan modus membantu sesama, dan skema ponzi dengan modus belanja online," ujar Tongam.
Untuk tidak terjebak dalam praktik money game dan berbagai jenis penipuan keuangan lainnya, Tongam pun memberikan saran penting.
Bahwasanya, setiap orang perlu mempunyai literasi keuangan yang baik, terutama bagi para mahasiswa.
Pasalnya, praktik money game ini tidak bisa dihentikan kalau masih ada orang yang dapat ditipu.
"Money game ini cepat atau lambat akan berhenti kalau tidak ada lagi orang yang bisa direkrut," tutup Tongam.
Maka itu Kawan Puan, jangan tertipu ajakan transaksi belanja fiktif atau apapun yang membuatmu harus menyetorkan sejumlah uang, ya.
Baca Juga: Perhatikan 4 Hal Ini sebelum Mengajukan Pinjaman Online untuk Bisnis
(*)