Sedangkan untuk ibu, bayi masih menganggapnya sebagai bagian dari diri mereka yang tidak mungkin dipanggil atau disebut secara terpisah.
Analoginya, mereka tidak mengucapkan kata "ibu" karena itu sama berarti memanggil diri mereka sendiri dengan "aku".
Padahal, kata "aku" dalam psikologis bayi artinya sama dengan "kami" karena ada dua individu di dalamnya, yaitu ia sendiri dan sang ibu.
Meskipun seiring berjalannya waktu anak umumnya sudah bisa memanggil ibu di tahun pertamanya, mereka belum bisa mencerna satu hubungan dalam satu waktu.
Pada usia di bawah dua tahun, wilayah frontal cortex di otak anak belum terbentuk sempurna.
Oleh karena itu masih wajar jika seandainya anak menyebut ibu dengan sebutan ayah atau sebaliknya, bahkan memanggil kedua orang tuanya dengan sebutan "ayah".
Ayah boleh jadi adalah orang pertama yang diidentifikasi sebagai individu berbeda dalam hidupnya.
Itu merupakan awal dari perjalanan anak memahami siapa mereka dan dapat menggunakan kata-kata untuk berbagi pengalaman dengan orang lain.
Jadi, ibu tidak perlu sedih kalau si kecil belum bisa memanggilmu meski sudah dapat mengucapkan "ayah", "papa", maupun "abah".
Artinya, si kecil masih sangat terikat padamu dan menganggap dirimu bagian dari diri mereka dan sebaliknya. Bersabar, ya.
Baca Juga: 4 Hal yang Bisa Ibu Lakukan Jika Mendapati Bayi Tertidur saat Disusui
(*)