Parapuan.co - Kawan Puan, kasus harian Covid-19 di Indonesia naik tinggi di bulan November 2022 ini.
Untuk menanggulangi hal tersebut, pemerintah pun bergerak cepat dengan menyiapkan vaksin booster 2.
Namun vaksin booster 2 ini belum akan diberikan secara umum, melainkan menyasar kelompok masyarakat tertentu khususnya lansia.
Melansir Kontan, pemberian vaksin booster 2 ini dilakukan guna meningkatkan imunitas masyarakat terhadap paparan virus corona.
Apalagi kini muncul varian virus baru yakni Omicron XBB sehingga kasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat.
Dari data Satgas Penanganan Covid-19, per Selasa 22 November 2022 lalu, ada 7.644 kasus positif baru.
Angka ini menunjukkan penambahan angka kasus yang cukup signifikan.
Hal ini membuat pemerintah kembali mengencangkan protokol kesehatan agar kasus tidak kembali melonjak.
Salah satu upaya yang akan segera dilakukan ialah penyuntikan vaksin booster 2 atau suntikan keempat untuk lansia.
Baca Juga: Mengenal Antibodi Monoklonal, Perlindungan Kelompok Rentan di Masa Covid-19
Keputusan pemberian vaksin Covid-19 booster 2 ini diatur dalam Surat Edaran Nomor HK.02.02/C/5565/2022 tentang Vaksinasi Covid-19 Dosis Booster ke-2 Bagi Kelompok Lanjut Usia. Berlaku efektif sejak ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Maxi Rein Rondonuwu pada tanggal 22 November 2022.
Nantinya, vaksin booster 2 yang akan digunakan ialah vaksin yang sudah mendapatkan Emergency Use Authorization (EUA) dari BPOM dan rekomendasi ITAGI.
Secara lebih rinci, berikut ini vaksin Covid-19 yang bisa digunakan dalam vaksinasi booster 2 untuk lansia:
1. Kombinasi untuk booster pertama Sinovac
- AstraZeneca diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml
- Pfizer diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,15 ml
- Moderna diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
- Sinopharm diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
- Sinovac diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
- Indovac diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
2. Kombinasi untuk booster pertama AstraZeneca
- Moderna diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml
- Pfizer diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,15 ml
- AstraZeneca diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
3. Kombinasi untuk booster pertama Pfizer
- Pfizer diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,3 ml
- Moderna diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml
- AstraZeneca diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
Baca Juga: Kasus Covid-19 Kembali Naik, Ini 5 Manfaat Olahraga bagi Sistem Kekebalan Tubuh
4. Kombinasi untuk booster pertama Moderna
- Moderna diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml
- Pfizer diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,15 ml
5. Kombinasi untuk booster pertama Janssen (J&J)
- Janssen (J&J) diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
- Pfizer diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
- Moderna diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml
6. Kombinasi untuk booster pertama Sinopharm
- Sinopharm diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
- Zivifax diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
7. Kombinasi untuk booster pertama Covovax
- Covovax diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
Untuk waktu pemberian vaksin booster 2 sendiri, vaksin bisa diberikan pada lansia sekurang-kurangnya 6 bulan dari booster pertama.
“Adapun vaksinasi Covid-19 booster 2 untuk lansia, bisa diberikan sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan sejak booster pertama diberikan.
"Sementara bagi lansia yang belum booster pertama segera dapatkan booster pertama, Kami menghimbau agar para lansia dipastikan vaksinasi primernya harus dilengkapi dulu” kata Juru Bicara Covid-19 Kementerian Kesehatan, M. Syahril.
Baca Juga: Covid-19 Subvarian Omicron XBB Masuk Indonesia, Ini Gejala yang Dialami Pasien
(*)