Selain Boneka dengan Atribut BDSM, Ini Deretan Kontroversi Balenciaga

Citra Narada Putri - Selasa, 29 November 2022
Kontroversi Balenciaga.
Kontroversi Balenciaga. Dok. Balenciaga

Parapuan.co - Belakangan rumah mode Balenciaga jadi sorotan berkat kampanye terbarunya yang dinilai mengagungkan pelecehan seksual pada anak.

Kampanye untuk koleksi Musim Panas 2023 tersebut pun membuat banyak orang geram, termasuk kalangan selebritas yang bahkan dulu pernah mendukung jenama ini.

Mulai dari Kim Kardashian hingga Bella Hadid, menyampaikan kekesalan mereka atas iklan terbaru Balenciaga.

Ternyata, ini bukan pertama kalinya Balenciaga melakukan sesuatu yang menimbulkan kontroversi.

Berikut, beberapa kasus Balenciaga yang kontroversial, mulai dari iklan hingga produknya yang dianggap rasis. 

Iklan dengan Boneka BDSM

Kampanye Balenciaga dengan atribut BDSM yang melibatkan anak-anak.
Kampanye Balenciaga dengan atribut BDSM yang melibatkan anak-anak. Dok. Balenciaga

Iklan Balenciaga yang menuai kontroversi baru-baru ini adalah kampanye dari The Gift Shop yang menampilkan koleksi Spring/Summer 2023.

Dalam sejumlah foto kampanye tersebut, digambarkan ada anak perempuan yang sedang memegang sebuah boneka beruang.

Baca Juga: Balenciaga Unggah Permintaan Maaf Terkait Iklan Bernuansa Pelecehan Anak

Namun, boneka beruang tersebut bukanlah boneka biasa. Boneka beruang tersebut mengenakan harness, yang identik dengan atribut BDSM (Bondage and Discipline, Dominance and Submission, Sadism and Masochism).

Di sekeliling anak perempuan tersebut juga terdapat berbagai aksesori yang identik dengan BDSM lainnya, seperti borgol, rantai, hingga kalung rantai anjing.

Sebagai informasi, BDSM adalah aktivitas seksual yang merujuk pada perbudakan fisik, sadisme dan masokhisme yang dilakukan atas kesepakatan kedua belah pihak.

Ironisnya lagi, dalam potret kampanye tersebut juga terlihat ada dokumen berisi kutipan dari kasus Mahkamah Agung Amerika Serikat tentang kasus pelecehan seksual dan eksploitasi pada anak.

Pasca mengalami serangan dari sejumlah pihak yang menilai kampanyenya tersebut menyimpang, Balenciaga pun menyampaikan permohonan maafnya. 

Bahkan, Balenciaga mengaku akan menuntut perusahaan North Six Inc yang memproduksi iklannya yang kontroversial tersebut. Kendati demikian, gugatan tersebut menyebabkan polemik baru. 

Karena disampaikan oleh North Six Inc bahwa pada proses syuting pihak Balenciaga berada di lokasi dan hasilnya telah disetujui oleh rumah mode asal Spanyol yang kini dimiliki oleh perusahaan Prancis tersebut. 

Karena hal ini, banyak yang menilai bahwa Balenciaga berusaha cuci tangan atas kontroversi tersebut.

Baca Juga: Deretan Brand Fashion yang Memutus Kontrak dengan Kanye West Usai Kontroversinya

Celana Rasis

Celana The Trompe L'Oeil dari Balenciaga dianggap rasis terhadap orang kulit hitam.
Celana The Trompe L'Oeil dari Balenciaga dianggap rasis terhadap orang kulit hitam. BALENCIAGA

Pada September 2021 lalu, Balenciaga merilis sebuah koleksi yang mana salah satu pakaiannya dinilai rasis. 

Melansir dari BBC, pakaian yang dimaksud adalah celana olahraga Balenciaga seharga 1.190 dolar AS, atau setara 16.5 juta Rupiah, dinilai menghina budaya warga kulit hitam.

Lebih tepatnya adalah celana The Trompe L'Oeil yang menampilkan sepasang celana boxer built-in yang mengintip dari ikat pinggang.

Celana Balenciaga ini pun mengusik komunitas warga kulit hitam, mengingat tren mengenakan celana kedodoran atau sagging pants tersebut pernah dipopulerkan oleh artis-artis hip-hop pada tahun 90-an.

Kendati demikian, pada tahun 2000-an, beberapa negara bagian di Amerika Serikat mengeluarkan undang-undang yang melarang warganya untuk mengenakan celana dengan gaya tersebut.

Peraturan ini pun dikecam karena dianggap mendiskriminasikan warga kulit hitam secara tidak adil dan mengekang kebebasan berpakaian serta berekspresi. 

Pada akhirnya, banyak warganet yang mengecam Balenciaga atas produknya yang dianggap rasis.

Baca Juga: Dibanderol Rp26 Juta, Balenciaga Rilis Kantong Sampah Paling Mahal di Dunia

"Sagging attire (pakaian kendur atau kedodoran) telah menjadi konsekuensi bagi orang Afrika-Amerika," ujar profesor Studi Africana di California State University, Marquita Gammage.

"Namun perusahaan seperti Balenciaga berusaha mengkapitalisasi gaya dan budaya kulit hitam, sementara (mereka) gagal melawan rasisme sistematis yang mengkriminalisasi orang kulit hitam dan tren pakaian hitam," tambah Gammage lagi.

Sneaker Rusak Puluhan Juta Rupiah

Balenciaga Paris Sneaker.
Balenciaga Paris Sneaker. Dok. Balenciaga

Pada pertengahan tahun ini, Balenciaga merilis koleksi sepatu yang mencuri perhatian dunia. 

Pasalnya Balenciaga mempromosikan rangkaian sepatu sneaker yang terlihat sudah rusak dengan harga fantastis.

Melansir dari CNN, berdasarkan pernyataan pihak rumah mode tersebut, hanya ada 100 pasang sepatu sneaker yang sangat hancur yang akan disediakan Balenciaga dan dilabeli seharga 1.850 dolar Amerika Serikat atau setara Rp 26.9 juta.

Koleksi ini sempat memicu kontroversi di kalangan fashion enthusiast, karena menganggap Balenciaga berlebihan dalam melabeli harga terlalu tinggi untuk sebuah sepatu usang. 

Namun sebenarnya, kampanye Paris Sneaker tersebut dimaksudkan untuk memberitahu bahwa Balenciaga merilis koleksi sepatu yang bisa dipakai seumur hidup.

Maksud lain dari koleksi ini adalah untuk menunjukkan misi Balenciaga dalam menghadirkan koleksi yang lebih sustainable, sebagai lawan dari industri fast fashion dan dampaknya terhadap kerusakan lingkungan.

(*)

Baca Juga: Balenciaga Dituduh Jual Sneakers Rusak Seharga 26 Juta Rupiah, Ternyata Ini yang Sebenarnya

Sumber: CNN,BBC
Penulis:
Editor: Citra Narada Putri


REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja