Parapuan.co - Kawan Puan, Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) 17 sudah menginjak hari keempat.
Terpantau setiap hari, Empire XXI, Yogyakarta diwarnai antrean di setiap studionya. Sampai hari keempat jumlah penonton sudah lebih dari 7.000 orang.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, JAFF selalu menjadi titik temu para pembuat dan pemain film dengan para penontonnya.
Tahun ini, JAFF dipenuhi dengan pemutaran film-film panjang Indonesia yang dinanti.
Film Keramat 2: Caruban Larang menjadi salah satu film yang ditayangkan dan dilanjutkan diskusi dengan produser senior Chand Parwez Servia dan pemain filmnya, Keanu Agl.
Film Autobiography juga mendapat sambutan yang luar biasa dari penonton JAFF17 dan full house hanya dalam 15 menit setelah penjualan tiket dibuka.
Pemutaran tambahan Autobiography rencananya akan dilakukan pada Sabtu, 3 Desember 2022 jam 14:45 WIB.
Pemutaran tersebut akan dihadiri oleh sutradara Makbul Mubarak, produser, Yulia Evina Bhara, dan para pemain yang diwakili oleh Kevin Ardilova dan Yusuf Mahardika.
"Selaku pendiri JAFF, saya ingin mengatakan kebahagiaan film Indonesia tahun ini adalah karya-karya hebat dari sutradara-sutradara muda Indonesia," tutur Garin Nugroho dalam sambutannya sebelum pemutaran Autobiography.
Baca Juga: Review Film Keramat 2: Caruban Larang, Realita Anak Muda di Tengah Budaya Mistis
"Salah satunya adalah Makbul Mubarak dengan filmnya, Autobiography, film yang menggambarkan secara mikro merepresentasikan makro wajah dan politik kita," lanjutnya.
Dian Sastrowardoyo juga turut hadir mewakili film yang ia buat. Film pendek berjudul Dini Hari yang ia sutradarai, masuk ke dalam program Asian Perspectives – Short.
Tak hanya para pembuat film dari Indonesia yang hadir, para pembuat dan pemain film dari Asia pun turut hadir berdiskusi dan melakukan sesi tanya jawab.
Sutradara senior asal Malaysia Dain Said bersama aktor Bront Palarae menghadiri sesi tanya jawab filmnya, Harum Malam.
Sutradara asal India, Ritesh Sharma juga turut berbagi dan menjawab berbagai pertanyaan penonton usai filmnya The Brittle Thread diputar.
Selain itu, beragam Special Program JAFF17 juga menjadi ajang belajar dan diskusi yang diikuti oleh mereka yang tertarik dengan berbagai profesi di industri film.
Special Program yang diadakan di Gedung Lembaga Pendidikan Perkebunan (LPP) tersebut selalu disambut dengan antusias para pengunjung.
Terbukti dari ramainya peserta yang hadir pada setiap Special Program yang sudah berlangsung.
Pada empat hari tersisa ini, berbagai program menarik dan mengedukasi lainnya juga masih bisa diikuti yang akan menghadirkan narasumber profesional dari industri film.
Diskusi dan sesi tanya jawab dari film-film yang akan diputar di JAFF17 masih akan terus berlangsung.
Film-film dengan sesi Q&A bersama pembuat film setelah filmnya diputar, antara lain Before, Now & Then (Nana) (Kamila Andini), Mencuri Raden Saleh (Angga Dwimas Sasongko), Come Back Anytime (John Daschbach), Jiseok (Kim Young-jo), dan masih banyak lagi.
Tak hanya menjadi titik temu para pembuat film dengan penontonnya, JAFF juga menjadi ruang bagi para pembuat film bertemu dengan sejawatnya, serta menjadi tempat lahirnya para pembuat film baru.
Tiket JAFF17 dapat dibeli melalui situs resmi jaff-filmfest.org dan TIX.ID.
Baca Juga: JAFF ke-17 Dibuka dengan Film Piknik Pesona, Tampilkan Karya 10 Sutradara Muda Indonesia
(*)