Parapuan.co - Satu istilah dunia kecantikan muncul lagi di TikTok, Kawan Puan.
Disebut tanpa operasi dan membuat kita awet muda, Ultherapy yang merupakan treatment kecantikan ini jadi viral.
Lalu, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Ultherapy ini? Berikut penjelasannya!
Berasal dari Amerika Serikat dan tersertifikasi US FDA, Ultherapy merupakan treatment kecantikan dengan teknologi ultrasound.
Berdasarkan rilis yang PARAPUAN terima dari QUICKGLAM, perawatan ini dapat mengangkat dan mengencangkan kulit secara bertahap.
Caranya, energi ultrasound akan dihantarkan untuk memanaskan kolagen yang melemah pada berbagai lapisan kulit.
Pada akhirnya, kolagen baru akan muncul dan dalam waktu dua hingga 3 bulan, regenerasi alami terjadi.
Apa yang Terjadi pada Kulit saat Ultherapy?
Ultherapy akan memberikan hantaran energi ke jaringan SMAS di bawah kulit pembentuk kolagen.
Baca Juga: Ini 5 Bahan Alami untuk Mencerahkan Leher yang Gelap dan Kusam
Jaringan SMAS tersebut dihancurkan sedikit demi sedikit sehingga kolagen baru terbentuk.
Siapa yang Boleh Melakukan Perawatan Ini?
Memiliki berbagai aktivitas yang terkena paparan sinar matahari hingga gaya hidup tak sehat menyebabkan kulit menua.
Di usia 20 tahun ke atas, penurunan prodyksi kolagen terjadi. Dan di usia 30-an, tanda penuaan seperti leher mengendur akan muncul.
Untuk mencegah penuaan, kita bisa melakukan perawatan ini sedini mungkin jelang usia 30-an.
Memiliki beberapa pilihan treatment dengan energy device seperti yang berbasis radio frequency atau ultrasound, Ultherapy bisa memberikan hasil tightening dan lifting.
Bahkan, ada juga teknologi laser untuk membersihkan kulit, mengencangkan dan menaikkan kulit kendur.
Disebut lebih unggul dibanding treatment RF, perawatan ini bisa dikombinasikan dengan aman dengan treatment apapun, mulai dari treatment laser, botox dan filler.
Benarkah perawatan ini membuat wajah peyot? Perlu ditegaskan bahwa tidak bekerja membakar lemak, Kawan Puan.
(*)
Baca Juga: Dukung Pemerintah, L'Oréal Indonesia Tunjukkan Komitmen untuk Mengurangi Sampah Plastik