Thalasemia yang parah membuat pengidapnya harus menerima transfusi darah lebih sering, bahkan setiap beberapa minggu sekali.
Sayangnya, seiring waktu, transfusi darah itu dapat menyebabkan penumpukan zat besi dalam darah.
Kondisi tersebut pada akhirnya dapat merusak jantung, hati, dan organ lainnya.
2. Terapi Khelasi
Berikutnya ada terapi khelasi yang merupakan pengobatan untuk menghilangkan kelebihan zat besi dari darah.
Penumpukan zat besi terjadi akibat transfusi rutin.
Meski begitu, harus diketahui pula bahwa beberapa orang dengan thalasemia mungkin tidak menjalani transfusi darah, akan tetapi tetap saja mengalami kelebihan zat besi.
3. Transplantasi Sel Induk
Pengidap thalasemia juga harus menjalami transplantasi sel induk atau disebut transplantasi sumsum tulang.
Biasanya, untuk anak-anak dengan thalasemia berat, transplantasi sel induk ini dapat menghilangkan kebutuhan transfusi darah seumur hidup dan obat-obatan untuk mengontrol kelebihan zat besi.
Prosedur ini melibatkan penerimaan infus sel punca dari donor yang kompatibel, biasanya saudara kandung.
Mengetahui bahwa kondisi thalasemia ini sangat mengganggu kualitas hidup pengidapnya, alangkah baiknnya sebelum menikah penting bagi dua calon mempelai untuk tes darah.
Dengan tes darah, kondisi thalasemia yang akan diwariskan oleh keturunan pun dapat dicegah.
Baca Juga: Waspada Gula Darah Tinggi, Kenali Gejala Diabetes yang Muncul di Kaki
(*)