Pada 2008, Astari melakukan pameran bertajuk His/Hers Exhibition di Beijing, Tiongkok.
Karier Sri Astari sebagai Duta Besar
Perempuan inspiratif yang satu ini tak hanya dikenal sebagai seniman, tetapi juga aktivis feminisme.
Hal itu banyak tertuang pada karya-karyanya, salah satunya yang terinspirasi dari mitologi Saraswati yang berjudul A New Task for Saraswati.
Namanya sebagai seniman ternyata sampai ke telinga Joko Widodo yang pada 2015 mencalonkan diri sebagai kandidat presiden.
Akhirnya saat dilantik jadi presiden, Joko Widodo menunjuk Sri Astari Rasjid menjadi duta besar perempuan pertama di Indonesia dengan latar belakang seniman.
Astari menjadi Duta Besar RI untuk Bulgaria, Macedonia, dan Albania pada 2016-2020.
Sebelum mengakhiri tugasnya sebagai Dubes, ia menelurkan karya buku berjudul Art of Diplomacy.
Buku itu berisi testimoni mengenai diplomasi adalah seni dan seni adalah sebuah diplomasi.
Itu dia kiprah dan jalan karier mendiang Sri Astari yang ternyata sangat menginspirasi ya, Kawan Puan.
Baca Juga: Putri Reema, Perempuan Pertama di Arab Saudi yang Menjadi Dubes
(*)