Jenama Lokal KaIND Rancang Suvenir G20 dengan Serat Ramah Lingkungan

Ratu Monita - Senin, 12 Desember 2022
Suvenir G20 yang dibikin KaIND dari bahan serat ramah lingkungan.
Suvenir G20 yang dibikin KaIND dari bahan serat ramah lingkungan. KaIND

Parapuan.co - Indonesia baru saja berhasil merampungkan salah satu forum internasional, yakni G20.

Seperti diketahui, perhelatan G20 yang dihadiri oleh 17 tingkat kepala negara diadakan pada tanggal 15 & 16 November 2022 di Nusa Dua, Bali.

Dalam forum internasional tersebut, hasil karya jenama lokal KaIND (Kain Indonesia) menjadi salah satu suvenir resmi dengan membawa warisan budaya Indonesia.

Bukan hanya menjadi suvenir yang berkesan, KaIND merancang kain menjadi lebih fashionable, modern, dan memiliki nilai keberlanjutan.

Sebagai fashion brand, KaIND lahir dengan visi ingin membawa wajah Batik Pasuruan yang baru dan lebih segar bagi pencinta fashion sejak berdiri di tahun 2014.

Beragam produk diciptakan dengan apik dan eksklusif oleh para pengrajin mulai dari penenunan kain yang mengombinasikan serat sutra eri dan serat TENCEL™ yang bernilai keberlanjutan dan ramah lingkungan dimana hanya satu-satunya di Indonesia.

Khusus untuk suvenir G20 lalu, KaIND mengombinasikan 70% serat TENCEL™ dengan 30% serat sutra eri.

Hal ini dipilih untuk menghasilkan kain yang sangat lembut dan adem, namun tetap mewah dan modern.

“Saya bersama para pengrajin KaIND di Pasuruan merasa terhormat dan bangga atas kesempatan yang diberikan bagi kami untuk berpartisipasi di ajang G20," ujar Melie Indarto, Pendiri KaIND, dikutip dari siaran pers yang diterima PARAPUAN. 

Baca Juga: Pentingnya Pemberdayaan Petani Ulat Sutra Eri untuk Penuhi Kebutuhan Industri Mode Berkelanjutan

Kain yang yang dirancang KaIND dengan mengombinasikan serat Tencel dan serat sutra eri.
Kain yang yang dirancang KaIND dengan mengombinasikan serat Tencel dan serat sutra eri. KaIND

Melie juga menyampaikan bahwa dalam proses produksi suvenir G20 tersebut ia melibatkan 20 pengrajin. 

"Kami berharap melalui karya terbaik yang kami persembahkan di ajang G20 ini, kami dapat semakin memperluas kekayaan warisan budaya Indonesia yakni sutra perdamaian Pasuruan, dan seni batik tulis dan batik tulis ke seluruh dunia,” ungkap Melie.

Lebih lanjut, Tencel™ sendiri merupakan merek serat unggulan dari Lenzing diciptakan dari pulp kayu.

Material pul kayu yang digunakan ini berasal dari hutan industri yang dikelola secara berkelanjutan dan bersertifikasi.

Serat Tencel™ memiliki beberapa keunggulan, seperti nyaman untuk kulit, serta aman bagi lingkungan.

Pasalnya, bahan dasar alami yang digunakan dapat mengurangi pencemaran, di mana bahannya mampu terurai kembali ke alam.

Tencel™ sendiri telah berdiri selama 30 tahun dengan melahirkan beragam inovasi yang mendukung misi keberlanjutan. 

"Lenzing akan terus membawa inovasi dalam pengembangan serat berkelanjutan khususnya dalam mendukung ekonomi sirkular dan target mencapai bebas emisi CO2 pada tahun 2050," ucap Margret Marito, Marketing & Branding Manager, Lenzing Group Southeast Asia.

Koleksi KaIND yang menggunakan serat TENCEL™ Lyocell ini sudah bisa Kawan dapatkan di Sarinah dan Unearth Space Jakarta, serta situs web KaIND.

Baca Juga: Presiden Jokowi Kenakan Pakaian Adat Bali di Jamuan Makan Malam KTT G20

(*)

Penulis:
Editor: Rizka Rachmania


REKOMENDASI HARI INI

Jenama Lokal KaIND Rancang Suvenir G20 dengan Serat Ramah Lingkungan