Terkenal dan Bergengsi, Ini 8 Anggota Universitas Ivy League

Parapuan.co - Kawan Puan, melanjutkan studi ke luar negeri adalah mimpi banyak orang.

Adakah dari Kawan Puan yang ingin meneruskan studi ke Yale University, Harvard University, serta Columbia University?

Perguruan tinggi tersebut masuk dalam jajaran Ivy League. Apa itu?

Ivy League adalah sebuah asosiasi yang terdiri dari delapan universitas di Amerika Serikat.

Anggotanya juga sering disebut Ancient Eight atau delapan sekolah lama.

Dalam bestcolleges.com, Ivy League mulanya adalah konferensi atletik yang terdiri dari delapan perguruan tinggi swasta.

Namun belakangan ini, istilah tersebut merujuk lebih dari sekadar atletik perguruan tinggi.

Sekolah ini memiliki akademis dan sejarah yang begitu prestisius. 

Istilah Ivy League muncul pada tahun 1933 saat seorang penulis olahraga bernama Stanley Woodward menulis tentang musim sepak bola di "sekolah Ivy".

Baca Juga: 9 Beasiswa Luar Negeri Tanpa Seleksi Wawancara yang Layak Kamu Coba

Semenjak itu, istilah "Ivy League" menjadi populer dengan cepat. Konferensi atletiknya sendiri secara resmi dimulai dua dekade kemudian, yakni pada tahun 1954.

Sekarang, kebanyakan orang mengasosiasikan istilah "Ivy League" dengan universitas terkenal sebagai tolok ukur pendidikan berkualitas tinggi.

Jajaran Ivy League hampir selalu berada di peringkat teratas dalam daftar universitas top di Amerika dan dunia.

Persaingan untuk masuk ke universitas tersebut juga cukup ketat dan terbilang sulit, Kawan Puan.

Selain itu, biaya yang dibutuhkan juga tergolong tidak sedikit. Kendati begitu, terdapat bantuan biaya kuliah yang disediakan universitas. 

Adapun delapan perguruan tinggi Ivy League adalah sebagai berikut: 

- Brown University

- Columbia University

- Cornell University.

- Dartmouth College

- Harvard University

- Princeton University

- University of Pennsylvania

- Yale University.

Apakah Kawan Puan ada yang jadi alumni Ivy League, atau mungkin ada yang sedang mewujudkan impian untuk kuliah di sana?

Baca Juga: Mikha Tambayong Bagikan Tantangan Kuliah S2 di Harvard sambil Kursus Online

(*)