Parapuan.co - Sejak setahun terakhir, pemerintah menyiapkan Indonesia untuk masuk ke era industri digital 4.0 yang berfokus pada 7 sektor industri.
Di antaranya yaitu industri makanan-minuman, tekstil, otomotif, kimia, elektronik, alat kesehatan, dan farmasi.
Oleh karenanya agar tidak tertinggal, hampir semua sektor industri tersebut saat ini telah melakukan transformasi digital.
Salah satunya dengan mengalihkan proses alur kerja dari manual (paper based) ke digital dan otomatisasi (berbasis komputer).
Seperti yang dikatakan Presiden Joko Widodo pada hari perayaan ulang tahun Badan Informasi Geospasial baru-baru ini, negara yang kuat adalah yang menguasai data, informasi, dan teknologi geospasial.
Solusi berbasis data, lokasi, dan kecerdasan buatan (AI) atau disebut dengan geospatial artificial intelligence (GeoAI) adalah suatu pendekatan pemecahan permasalahan menggunakan sistem informasi geografis yang digabungkan dengan AI, termasuk di dalamnya machine learning dan deep learning.
Di era transformasi digital saat ini, pemanfaatan teknologi geospasial, big data, dan AI telah memicu kemajuan dalam analisis geospasial untuk perencanaan pembangunan, penentuan kebijakan, dan pengambilan keputusan.
Esri Indonesia, sebagai bagian dari Esri global yang merupakan pelopor sekaligus perusahaan penyedia perangkat lunak dan solusi berbasis sistem infomasi geografis, pada Selasa, (6/12/2022)) menyelenggarakan GeoAI Summit 2022 di Jakarta.
GeoAI Summit 2022 merupakan forum pertemuan antar pemangku kepentingan seperti regulator, pemerintah, dan pelaku industri yang tertarik mengimplementasikan teknologi GeoAI di ranahnya masing-masing.
Baca Juga: Mengenal Life 3.0, Era di Mana Manusia Hidup dengan Kecerdasan Buatan
Menurut Country Manager Esri Indonesia Christanto Yanuar, banyak perusahaan yang menawarkan solusi AI, namun menggabungkan kecerdasan lokasi (data, informasi geografis) dengan AI adalah nilai tambah yang ditawarkan Esri Indonesia.
“Di acara GeoAI Summit 2022, dapat dilihat banyak sekali pemanfaatan GeoAI di berbagai industri," ujar Christanto sebagaimana dalam rilis yang diterima PARAPUAN.
"Kemampuan mendeteksi objek, menemukan pola dan membuat prediksi, dapat dilihat dan diakses melalui dashboard kapan saja, di mana saja," imbuhnya.
"Bersama BNPB, Esri Indonesia telah membangun dashboard penanggulangan bencana untuk mengidentifikasi koordinat yang terkena dampak paling parah untuk menentukan skala prioritas bantuan, seperti pada gempa di Cianjur baru-baru ini," terangnya lagi.
Hadir sebagai keynote speaker, Dr. Ir Ade Komara dari Badan Informasi Geospasial menekankan pentingnya percepatan penyediaan peta dasar skala besar.
Nantinya, itu akan digunakan sebagai infrastruktur utama yang dijadikan dasar atau acuan ketika institusi atau organisasi lain membuat peta-peta tematik sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Dalam presentasinya, Ade menegaskan untuk mempercepat penyediaan peta dasar skala detail itu terdapat tantangan.
Perlu dicari teknologi dan metode yang ekonomis, cepat, dan bagus yang memenuhi persyaratan kualitasnya.
"Berdasarkan kajian kami, otomasi menggunakan AI dapat menghemat lebih dari 79 persen waktu proses pengolahan data dibanding pengolahan secara manual," kata Ade yang merupakan Kepala Pusat Pemetaan Rupabumi dan Toponim, Badan Informasi Geospasial.
Baca Juga: 4 Keuntungan Jadi Pebisnis di Industri Digital Entrepreneurship
Adapun dari Kementerian PUPR, Nazib Faizal, selaku Kepala Pusdatin menjelaskan bahwa pemanfaatan GeoAI digunakan kementeriannya untuk mempercepat pengambilan keputusan dan sebagai pertimbangan dalam membuat kebijakan, dengan menggunakan parameter-parameter dan data yang cukup banyak, sehingga masyarakat bisa mendapatkan outcome yang maksimal.
Nazib mencontohkan salah satu implementasi GeoAI dengan memodelkan tren lalu lintas, deteksi plat nomor kendaraan untuk Multi Lane Free Flow dan analisa tren bencana.
"GeoAI adalah masa depan yang harus segera kita implementasikan dalam pengambilan kebijakan dan keputusan di pemerintahan," tegas Nazib di sela-sela acara GeoAI Summit 2022.
Hal serupa diutarakan juga oleh Prayogi Setyo Pratomo, Kepala Departemen Lalu Lintas dan Sekuriti, Astra Tol Cipali di dalam sesi pemaparan teknologi GeoAI.
"Dalam upaya memodernisasi manajemen aset infrastruktur jalan raya nasional, penggunaan CCVT, IoT, machine learning dan perangkat lunak ArcGIS dapat memberikan visualisasi untuk mengevaluasi kondisi trotoar, jembatan, fitur jalan sekaligus memantau perencanaan, pemeliharaan, operasi dan investasi," ungkap Prayogi Setyo Pratomo.
Sementara itu pembicara tamu lainnya, Tri Haryo Sagoro, Head GIS dari Wilmar International Plantation, berbagi kisah penggunaan GeoAI dari perkebunan kelapa sawit Wilmar.
"Dengan teknologi GeoAI, kesehatan tanaman dapat dipantau dan dimitigasi. Selain itu, apabila ada infeksi penyakit, pohon kelapa sawit segera dapat ditangani untuk meminimalisir penyebaran yang akan menimbulkan kerugian lebih banyak," ucap Tri Haryo Sagoro.
Di sisi lain, acara GeoAI Summit 2022 sendiri dihadiri oleh lebih dari 150 orang on-site dan 240 orang yang hadir secara daring.
Diharapkan, berbagai industri akan menggunakan GeoAI untuk mewujudkan Indonesia 4.0 yang dicanangkan oleh pemerintah.
Baca Juga: Perempuan dalam Ekosistem Fintech sebagai Solusi Inovasi Inklusi Keuangan
(*)