Parapuan.co - Kawan Puan, pernahkah kamu penasaran dengan budaya belanja di Korea Selatan dan Indonesia?
Nyatanya, budaya belanja di supermarket Korea Selatan dan Indonesia itu berbeda karena dipengaruhi oleh kebiasaan masing-masing masyarakat.
Selain itu, tak dapat dimungkiri pula bahwa kecanggihan teknologi masing-masing negara memengaruhi budaya belanja di supermarket Korea Selatan dan Indonesia,
Mama Gina dan Appa Jay dari Kimbab Family, exclusive talent Gushcloud yang tinggal di Korea, merangkum 5 fakta menarik tentang perbedaan budaya belanja antara Korea Selatan dan Indonesia.
1. Usia Pekerja
Umumnya, kita dibantu oleh pegawai muda saat berbelanja di supermarket Indonesia.
Namun, hal itu berbeda ketika kita berada di Korea Selatan, Kawan Puan.
Para pekerja lanjut usia, terutama para ibu, akan lebih sering ditemui di supermarket Korea Selatan.
Mereka terbiasa bekerja dengan cekatan dan bekerja keras dalam mengangkat barang-barang di supermarket.
Baca Juga: Pakar Astrologi Ungkap Tips Belanja Online Berdasarkan Zodiak
2. Kasir yang Cepat
Proses pemindaian barang dengan cepat banyak ditemukan di supermarket Korea Selatan.
Mulai dari memindai barang hingga menghitungnya satu per satu, semuanya dilakukan dengan cepat oleh para kasir.
Selain dilakukan dalam waktu singkat, kasir juga melakukannya dengan akurat.
3. Mesin Kasir Self-Checkout
Perkembangan teknologi dan upah tenaga kerja yang tinggi memengaruhi kegiatan belanja di Korea Selatan.
Pada banyak supermarket di Korea Selatan, terdapat mesin kasir self-checkout.
Ketika menggunakan mesin ini, pelanggan memindai barcode dan memasukkan barang-barang ke tas belanja.
Semua ini dilakukan oleh pelanggan itu sendiri, Kawan Puan.
Baca Juga: Tips Hemat Belanja 100 Ribu untuk Seminggu Bagi Mahasiswa, Intip Caranya!
Jika terdapat barang-barang yang perlu diperiksa lebih lanjut, ada supervisor yang akan membantumu.
4. Belanja Dimasukkan Sendiri ke Dalam Tas
Di Indonesia, kasir masih membantu kita memasukkan barang belanjaan ke dalam tas.
Sementara hal tersebut berbeda dengan Korea Selatan, Kawan Puan.
Setelah berbelanja kamu memasukkan sendiri barang belanjaan yang sudah dibayar ke dalam tas.
Proses ini juga harus dilakukan dengan cepat, agar tidak menghambat antrean pelanggan berikutnya.
5. Menggunakan Pembayaran Non-Tunai
Saat ingin membayar belanjaan di Korea, kartu kredit atau pembayaran non-tunai lainnya menjadi metode utama.
Menurut Appa Jay, mayoritas pembayaran di Korea Selatan saat ini sudah non-tunai.
Di supermarket besar, persentase penggunaan cash sekitar 6% saja, Kawan Puan.
Itu tadi perbedaan kegiatan belanja di Korea Selatan dan Indonesia.
Baca Juga: Kecanduan Belanja? Kenali Ciri-Ciri Compulsive Shopping Disorder
(*)