Adapun keluhan nyeri ini paling sering terlihat pada perempuan pasca menopause, khususnya usia lebih dari 50 tahun, seperti yang tercatat di Riskesdas 2018 bahwa angka kejadian penyakit sendi pada wanita mencapai 8,5%.
Adapun gejala umum yang dialami penderita osteoarthritis antara lain nyeri saat menggunakan sendi, nyeri sendi terasa memburuk pada malam hari, pada pagi hari sendi terasa kaku, pembengkakan pada area sendi, sendi berbunyi saat digerakan, serta timbulnya potongan tulang ekstra berbentuk benjolan.
Henrita Ernestia M.Biomed AAM mengatakan, untuk mengatasi nyeri sendi dapat dilakukan dengan cara farmakologis, di mana penderita dengan tingkat gejala yang ringan hingga medium dapat mengkonsumsi suplemen nutrisi.
Suplemen nutrisi ini khusus untuk sendi seperti glukosamin dan kondroitin yang mempunyai efek sinergis atau saling menguatkan sehingga dapat menstimulasi pembentukan tulang rawan, menghambat kerusakan sendi dan mengurangi rasa nyeri akibat peradangannya.
"Adapun bagi penderita dengan tingkat gejala yang sudah berat memerlukan tindakan operasi untuk proses penyembuhannya," paparnya.
Lebih lanjut dia menambahkan bahwa nyeri sendi juga dapat diatasi dengan non farmakologis yakni dengan cara menurunkan berat badan, mengurangi aktivitas yang terlalu berat, juga menghindari sedentary lifestyle.
Berikut ini adalah tips lengkap yang dapat dilakukan untuk merawat kesehatan sendi agar terhindar dari risiko osteoarthritis:
1. Menjaga Berat Badan Ideal
Berat badan berlebih dapat menjadi beban dan memberi tekanan pada sendi lutut hingga meningkatkan risiko osteoarthritis. Maka penting untuk menjaga postur tubuh tetap ideal.
Baca Juga: Ini 5 Daftar Makanan yang Memperburuk Nyeri Sendi, Apa Saja?