Parapuan.co - Kabar gembira untuk para orang tua. Kini anak-anak di bawah 11 tahun sudah bisa mendapatkan vaksinasi Covid-19.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah resmi memberikan izin penggunaan darurat vaksin Covid-19 untuk anak usia 6 bulan hingga 11 tahun.
Keberadaan vaksin ini di masyarakat telah menambah pilihan vaksinasi primer untuk anak dengan rentang usia 6 bulan sampai kurang dari 12 tahun, selain Vaksin Sinovac/Coronavac.
Vaksin ini membantu pemenuhan terhadap kebutuhan vaksin Covid-19 serta keterbatasan jenis vaksin yang dapat digunakan untuk populasi anak saat ini.
Vaksin Comirnaty Children (6 bulan–4 tahun) dan Vaksin Comirnaty Children (5-11 tahun) merupakan vaksin Covid-19 dengan platform mRNA yang dikembangkan oleh Pfizer-BioNTech.
Formulasi vaksin ini pun berbeda dengan yang digunakan untuk dewasa dan remaja.
“Namun, Vaksin Comirnaty Children memiliki formulasi dan kekuatan yang berbeda dengan Vaksin Comirnaty untuk remaja dan dewasa, sehingga Vaksin Comirnaty Children tidak dapat digunakan pada individu berusia 12 tahun ke atas,” terang Kepala BPOM RI, Penny K. Lukito, dikutip dari siaran pers resmi BPOM, Selasa (27/12/2022).
Efikasi Vaksin Covid-19 untuk Anak
Dalam pemberian persetujuan EUA, BPOM tentunya terlebih dahulu melakukan evaluasi terhadap aspek keamanan, khasiat, dan mutu.
Hasil efikasi Vaksin Comirnaty Children sebagai vaksinasi primer ditunjukkan melalui hasil studi immunobridging.
Baca Juga: Vaksin Covid-19 untuk Anak Usia 6 Bulan Sampai 11 Tahun, Segini Dosisnya
Dengan imunogenisitas setelah pemberian 3 dosis (3 mcg/0,2 mL/dosis) untuk anak usia 6 bulan hingga kurang dari 5 tahun dan 2 dosis (10 mcg/0,2 mL/dosis).
Untuk anak kelompok usia 5 tahun sampai kurang dari 12 tahun sebanding dengan kelompok usia 16-25 tahun yang sudah memiliki data efikasi vaksin secara klinis.
Berdasarkan hasil studi, Vaksin Comirnaty Children (6 bulan–4 tahun) dan Vaksin Comirnaty Children (5-11 tahun) memiliki profil keamanan yang dapat ditoleransi.
Efek samping pada anak kelompok usia 6 bulan hingga kurang dari 5 tahun secara umum dilaporkan dengan intensitas ringan – sedang.
Berdasarkan siaran pers resmi BPOM, dari hasil studi diketahui terdapat kejadian lymphadenopathy/pembengkakan atau pembesaran kelenjar getah bening di kelompok vaksin sebesar 0,2% pada subjek usia 6 bulan hingga kurang dari 2 tahun dan sebesar 0,1% subjek usia 2 tahun hingga kurang dari 5 tahun.
Pada pengamatan kejadian efek samping pada anak kelompok usia 5 tahun sampai kurang dari 12 tahun yang menjadi perhatian khusus (Adverse Events of Special Interest/AESI), dilaporkan terjadi reaksi angioedema (pembengkakan disertai kemerahan) pada 1,2% subjek kelompok vaksin dan 0,8% subjek kelompok plasebo.
Selain itu, dilaporkan 13 kasus lymphadenopathy (0,9% subjek) pada kelompok vaksin dan 1 kasus pada kelompok plasebo.
Profil keamanan ini dinyatakan serupa dengan laporan AESI pada kelompok usia di atas 12 tahun.
Baca Juga: Kombinasi Vaksin Covid-19 Booster Kedua, Ketahui Efek Sampingnya
Cara Mendapatkan Vaksin Comirnaty Children
Mengutip dari Kompas.com, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan bahwa Vaksin Comirnaty Children sudah bisa digunakan oleh masyarakat.
"Kalau digunakan masyarakat sudah bisa karena sudah ada izin dari BPOM," ungkap Nadia, saat dihubungi oleh Kompas.com, Selasa (27/12/2022).
Vaksin ini sudah dapat diakses masyarakat secara mandiri. Hal ini berarti vaksinasi Covid-19 untuk anak dan bayi ini belum bisa didapatkan secara gratis.
"Tapi saat ini masih (dilakukan secara) mandiri ya," tegas Nadia.
(*)