Parapuan.co - Selingkuh sering menjadi "momok" dalam sebuah hubungan asmara.
Kondisi ini bahkan membuat perempuan merasa dikhianati, sedih, kecewa, bahkan kehilangan rasa percaya pada pasangan.
Sangat normal bagi perempuan untuk merasakan emosi negatif setelah pasangan selingkuh.
Tak jarang jika kondisi ini mebuatmu memiliki ketakutan untuk kembali membangun hubungan romantis dengan orang lain.
Perselingkuhan membuat korbannya kerap mengalami overthinking, sekalipun hubungan tersebut sudah berakhir.
Sementara jika kamu terus terjebak dalam situasi overthinking, ini akan cenderung menimbulkan kecemasan berlebih dan bisa merusak kondisi emosional Kawan Puan.
Maka dari itu, penting untuk menghentikan overthinking dan membangun diri agar lebih baik.
Lantas, mengapa kamu overthinking setelah diselingkuhi pasangan?
Overthinking Setelah Diselingkuhi
Baca Juga: Perlu Dicurigai, 3 Tanda Pasangan Lakukan Perselingkuhan
Setelah seseorang mengalami perselingkuhan, bukan tidak mungkin jika korbannya akan terus-menerus merasa khawatir.
Kamu takut jika hal ini akan kembali terjadi bahwa dengan pasangan yang berbeda.
Akibatnya, kamu bisa menjadi sangat sulit untuk kembali percaya dengan orang lain.
Bahkan sangat memungkinkan jika kondisi ini membuatmu menutup hati dari laki-laki lain.
Situasi semacam ini bisa lebih parah jika kamu adalah penderita OCD, kecemasan, atau gangguang suasana hati.
Dikutip dari Kompas.com, ini menjadi alasan mengapa seseorang cenderung overthinking setelah diselingkuhi.
- Gangguang obsesif kompulsif
- Rendah diri
- Kecemasan
- Depresi
- Gangguan stres pascatrauma
- Sejarah hubungan yang kasar
- Perselingkihan sebelumnya.
Kawan Puan, itu tadi alasan mengapa seseorang mengalami overthinking setelah diselingkuhi.
Apakah kamu juga mengalami kondisi semacam ini?
Baca Juga: Bisakah Pasangan yang Pernah Selingkuh Tak Mengulangi Kesalahannya? Ini Jawabannya
(*)