Parapuan.co - Untuk tampilan wajah yang tirus, selebritas seperti Chrissy Teigen, Bella Hadid hingga Miley Cyrus menjalani prosedur kosmetik buccal fat removal.
Prosedur kosmetik ini pun bahkan sempat viral di berbagai media sosial, yang juga mengharapkan tampilan wajah yang lebih ramping.
Namun sebenarnya, apa itu buccal fat removal dan apa efek samping yang mungkin dihadapi?
"Buccal fat removal (penghapusan lemak bukal) adalah prosedur bedah kosmetik di mana kelebihan lemak dari bantalan lemak bukal, yang terletak jauh di dalam pipi di bawah otot buccinator, dihilangkan,” kata ahli bedah plastik wajah bersertifikat di New York, Hardik Doshi.
Seperti dilansir dari The Cut, menurutnya prosedur ini biasanya dilakukan untuk membuat wajah terlihat lebih tegas dan tajam.
Meskipun prosedur kosmetik ini baru viral kembali secara daring, namun buccal fat removal sebenarnya telah ada selama beberapa dekade.
Menurut Doshi, prosedur ini pertama kali tercatat dilakukan pada tahun 1930-an.
“Namun, ini semakin populer dalam beberapa tahun terakhir karena semakin banyak orang tertarik pada operasi kosmetik dan meningkatkan penampilan mereka, terutama dengan munculnya media sosial dan filter,” ujarnya.
Tak seperti operasi plastik yang memakan waktu lama, menurut ahli bedah plastik Dr. Alex Montague, buccal fat removal terbilang cepat dilakukan.
Baca Juga: Apa Itu Suntik Botox, yang Tak Hanya Bermanfaat Hilangkan Kerutan
“Seluruh proses ini bisa memakan waktu hanya lima menit per pipi,” kata Dr. Montague.
Kendati demikian, semua tergantung pada seberapa banyak lemak yang perlu dihilangkan.
“Prosedurnya sendiri cukup cepat dan dapat dilakukan dengan salah satu dari dua cara,” lanjutnya.
“Ketika dilakukan sebagai prosedur tunggal, dilakukan dengan anestesi lokal melalui sayatan kecil intraoral di bagian dalam pipi," jelasnya.
Ruang bukal kemudian dimasuki dan bantalan lemak dimasukkan ke dalam mulut di mana dengan hati-hati dibakar dan dikeluarkan.
Sayatan kemudian ditutup dengan beberapa jahitan yang dapat diserap tubuh.
Lemak bukal juga dapat dihilangkan sebagai bagian dari pengencangan wajah, yang mana dalam kasus tersebut, dibutuhkan waktu lebih lama untuk menyelesaikannya.
Siapa yang Bisa Melakukannya?
“Prosedur ini biasanya lebih sesuai untuk pasien yang memiliki struktur wajah penuh atau bulat dan tertarik untuk mengurangi kepenuhan di pipi mereka agar wajah mereka terlihat lebih tegas dan terpahat,” saran Doshi.
Baca Juga: Sebelum Melakukan Prosedur Kosmetik, Kenali Dulu Jenis dan Manfaatnya
Kendati demikian, Dr. Ellen Marmur, dokter kulit bersertifikat dan pendiri MMSkincare, memperingati kita untuk kembali mempertimbangkan untuk melakukannya jika sudah berusia di atas kepala empat.
“Tulang pipi dan garis rahang yang dipahat terlihat luar biasa sampai hal-hal berubah, seperti berat badan, gigi, tulang, jaringan lunak – dan kemudian terlihat kurus,” ujarnya.
Hal tersebut juga disetujui Doshi, yang menyatakan bahwa umumnya prosedur ini lebih tepat untuk pasien yang telah menyelesaikan masa pertumbuhan dan perkembangan wajah, yang biasanya terjadi pada awal usia 20-an.
“Namun, penyelesaian pertumbuhan wajah tidak berarti pasien harus menjalani prosedur ini di awal usia 20-an,” jelasnya.
Di sisi lain para ahli sepakat untuk tidak membuang semua bantalan lemak bukal, tetapi menyisakan jumlah minimal untuk hasil akhir yang cantik secara estetika tetapi tetap natural.
Seberapa Aman Prosedur Ini?
Seperti diingatkan oleh para ahli bahwa jika ingin melakukan perubahan permanen pada wajah, maka kita perlu melakukan riset dan dengan ahli bedah kredensial.
Ketika perawatan ini dilakukan oleh ahli bedah plastik wajah yang berpengalaman, umumnya aman.
Namun, seperti semua prosedur pembedahan, tindakan ini memiliki potensi komplikasi.
Baca Juga: Mengenal Rhinoplasty, Operasi Hidung untuk Ubah Bentuk hingga Perbaiki Pernapasan
“Beberapa risiko potensial dari pengangkatan lemak bukal termasuk infeksi, pendarahan, dan jaringan parut,” kata Doshi.
Dalam kasus yang jarang terjadi, prosedur ini dapat menyebabkan mati rasa atau hilangnya sensasi di area pipi atau kerusakan otot yang membantu tersenyum.
Prosedur ini juga dapat mengakibatkan hasil yang tidak rata atau asimetris atau perubahan penampilan wajah yang terlalu cekung jika terlalu banyak lemak yang dihilangkan atau dihilangkan pada individu yang tidak memenuhi syarat.
(*)