Parapuan.co - Kawan Puan mungkin sudah banyak yang tahu tentang kejeniusan mendiang Bacharudin Jusuf Habibie atau BJ Habibie.
Presiden ke-3 Republik Indonesia tersebut diketahui meninggal dunia pada 2019 lalu akibat menderita sakit.
Selain dikenal sebagai mantan presiden yang menggantikan Soeharto pada 1998 silam, BJ Habibie sangat terkenal karena jenius.
Salah satu kejeniusannya yang fenomenal adalah di bidang teknologi penerbangan, yang membuatnya memperoleh gelar doktor di Jerman.
Di Indonesia sendiri, ia pernah menggagas pesawat nasional N-250 yang semula ditujukan untuk menghubungkan ribuan pulau di Tanah Air.
Terlepas dari prestasinya yang mentereng di dalam dan luar negeri, kejeniusan BJ Habibie tentu tidak luput dari pola asuh yang diterimanya sejak kecil.
Rupanya, Habibie kecil yang cerewet dan banyak tanya mendapatkan pola asuh jitu dari sang ayah, Alwi Abdul Djalil Habibie.
Mengutip Sahabat Keluarga Kemendikbud via Kompas.com, begini cara Alwi Abdul Djalil mendidik Habibie yang selalu ingin tahu semenjak kecil.
Menjawab Setiap Pertanyaan dengan Serius dan Sederhana
Baca Juga: Selain Karena Penasaran, Ini Alasan Anak Balita Selalu Bertanya 'Kenapa?'
Buku biografi berjudul "Rudy: Kisah Masa Muda Sang Visioner" (2015) yang ditulis Gina S. Noer mengungkap bagaimana sosok masa kecil BJ Habibie.
Laki-laki yang dulunya akrab disapa Rudy itu hampir selalu menanyakan tentang apa yang ditemui dan dilihat pada sang ayah.
Ia selalu ingin tahu penyebab dari apa yang dilihatnya, kenapa bisa begini, dan kenapa bisa begitu.
Menanggapi pertanyaan putranya, Alwi Abdul Djalil selalu memberikan jawaban yang serius dengan cara yang sederhana.
Contohnya saat BJ Habibie berusia 3 tahun, ia pernah menanyakan apa yang dilakukan sang ayah dengan menggabungkan dua spesies pohon mangga.
"Papi sedang melakukan eksperimen, jadi kita bisa menemukan jawabannya dari percobaan. Ini namanya stek," terang Alwi Abdul Djalil kepada Rudy.
"Batang yang bawah itu adalah mangga yang ada di tanah kita (Sulawesi Selatan), tapi rasanya tidak seenak mangga dari Jawa. Jadi, batang mangga dari Jawa papi gabungkan dengan batang yang bawah ini," kata Alwi lagi.
Rudy kecil bertanya lagi, mengapa sang ayah menggabungkan kedua batang pohon mangga tersebut. "Agar kamu dan teman-teman bisa makan mangga yang enak," jawabnya.
Lalu saat Rudy kecil menanyakan bagaimana jika percobaannya gagal, Alwi menjawab, "Kita cari cara lain dan pohon mangga lain agar bisa tumbuh di sini."
Ternyata Rudy kecil puas dengan jawaban sang ayah, dan hal ini selalu dilakukan Alwi setiap kali putranya bertanya.
Jawaban yang sederhana seperti itu akan mudah dipahami anak. Dan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan anak, keingintahuan dan kemampuan anak jadi terasah sampai dewasa.
Kawan Puan ingin menerapkan cara semacam ini? Jika iya, kamu juga harus belajar dan membaca untuk memperkaya pengetahuan supaya bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan dari anak, ya.
Baca Juga: 5 Cara Orang Tua Menjelaskan Makna Pernikahan pada Anak Balita
(*)