Parapuan.co - Kawan Puan pernah mendengar seorang perempuan mengalami menopause pada usia 20-an?
Kondisi tersebut dikenal dengan istilah primary ovarium insufficiency atau insufisiensi ovarium primer.
Definisi insufisiensi ovarium primer ialah kondisi ketika ovarium berhenti berfungsi sebagaimana mestinya, sebelum usia 40 tahun.
Insufisiensi ovarium primer sering disamakan dengan menopause dini, padahal kondisinya berbeda.
Perempuan dengan insufisiensi ovarium primer dapat mengalami menstruasi yang tidak teratur atau sesekali selama bertahun-tahun dan bahkan mungkin hamil.
Tetapi perempuan dengan menopause dini berhenti mengalami menstruasi dan tidak bisa hamil.
Melansir MayoClinic, ternyata faktor-faktor berikut yang meningkatkan risiko seorang perempuan mengalami insufisiensi ovarium primer.
Faktor Risiko Insufiensi Ovarium Primer
1. Usia
Baca Juga: Sering Dialami Perempuan, 4 Gejala Ini Bisa Jadi Tanda Kanker Ovarium
Risiko insufisiensi ovarium primer meningkat antara usia 35 hingga 40 tahun.
Meskipun jarang terjadi sebelum usia 30 tahun, insufisiensi ovarium primer mungkin terjadi pada perempuan yang lebih muda dan bahkan remaja.
2. Riwayat Kesehatan Keluarga
Memiliki riwayat keluarga insufisiensi ovarium primer meningkatkan risiko Kawan Puan terkena gangguan ini.
3. Operasi Ovarium
Pembedahan yang melibatkan ovarium bisa meningkatkan risiko insufisiensi ovarium primer.
Selain faktor risiko, insufiensi ovarium primer dapat menyebabkan komplikasi kesehatan pada perempuan.
Berikut komplikasi kesehatan yang bisa berkembang akibat insufisiensi ovarium primer.
Baca Juga: Jadi Penyintas Kanker Ovarium, Shahnaz Haque Ungkap Pentingnya Kampanye 10 Jari
Komplikasi Insufisiensi Ovarium Primer
1. Infertilitas
Ketidakmampuan untuk hamil dapat menjadi komplikasi dari insufisiensi ovarium primer.
Dalam kasus yang jarang terjadi, kehamilan mungkin terjadi sampai sel telur habis.
2. Osteoporosis
Hormon estrogen membantu mempertahankan tulang yang kuat.
Perempuan dengan tingkat estrogen rendah memiliki peningkatan risiko untuk mengembangkan tulang yang lemah dan rapuh (osteoporosis).
Tulang yang lemah dan rapuh lebih cenderung mudah patah daripada tulang yang sehat.
3. Depresi atau Kecemasan
Baca Juga: Kanker Ovarium Jadi Silent Killer bagi Perempuan, Ini Saran Dokter Onkologi
Risiko infertilitas dan komplikasi lain yang timbul akibat rendahnya kadar estrogen menyebabkan beberapa perempuan menjadi depresi atau cemas.
4. Penyakit Jantung
Kehilangan estrogen dini dapat meningkatkan risiko Kawan Puan mengalami penyakit yang terkait dengan jantung.
Demikian faktor risiko dan komplikasi dari insufisiensi ovarium primer yang penting untuk kamu ketahui.
(*)