Baca Juga: Lebih Mudah, Ini 3 Syarat Terbaru Umrah bagi Jemaah Asal Indonesia
Dalam momen langka ini, vegetasi hijau menutupi beberapa wilayah di Arab Saudi bagian barat, yang dianggap sebagai tempat dengan iklim gurun yang kering, yang mengubah wilayah gurun menjadi kawasan hijau.
Secara rinci, beberapa bagian Arab Saudi telah mengalami curah hujan beberapa kali sejak Desember 2022, dan dengan kecepatan yang hampir terus menerus untuk periode yang sangat lama dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, dan alasan berulangnya curah hujan adalah karena masuknya depresi (arus udara tekanan rendah) atas pada sudut yang tidak biasa melintasi Mesir dan kemudian ke utara dan utara.
Di Arab Saudi bagian barat, hal itu menyebabkan kasus ketidakstabilan atmosfer yang berulang, bertepatan dengan perluasan depresi Laut Merah dan aliran arus udara lembap di lapisan bangunan atmosfer.
Sebagai hasil dari curah hujan yang melimpah, terutama di wilayah barat Arab Saudi, area tanaman hijau yang luas dilepaskan dengan cara yang tidak biasa sebagai akibat dari jumlah curah hujan yang tidak biasa, dan area hijau terkonsentrasi di Arab Saudi bagian barat karena ke cuaca hangat di sana bersamaan dengan hujan.
#فيديو_واس | جبال مكة المكرمة تكتسي باللون الأخضر.#واس_جودة_الحياة pic.twitter.com/CkdA9QU4TT
— واس جودة الحياة (@SPAqualitylife) January 5, 2023
Program Penghijauan Arab Saudi
Selain karena fenomena langka tersebut, Arab Saudi ternyata memang tengah mengupayakan penghijauan gurun melalui Saudi Green Inisiative (SGI).
Meskipun sebagian besar wilayah Arab Saudi ditutupi oleh gurun, sejumlah besar spesies tumbuhan asli ternyata mampu bertahan dari iklim yang keras.
Sekarang, di bawah payung Saudi Green Initiative, upaya sedang dilakukan untuk melestarikan, dan bahkan meningkatkan jumlah vegetasi di seluruh Kerajaan Arab Saudi.